[pullquote]Semua orang mungkin pernah berbohong—entah demi alasan apapun. Tetapi ketika buah hati kita berbohong, timbul kekhawatiran, apalagi sudah terjadi beberapa kali.[/pullquote]
Ketika mendapati si kecil berbohong, Anda mulai bertanya-tanya, apa penyebab anak berbohong? Coba kita telusuri satu persatu…
- Takut disalahkan
Mungkin anak memiliki pengalaman buruk saat menghadapi kesalahan. Ketika ia berkata jujur, kita justru menyalahkannya. Ia pernah merasa dipojokkan dan merasa “terhukum”. Akhirnya, anak akan memilih berbohong untuk menghindari hukuman, tanggung jawab, atau takut disalahkan. - Ingin terlihat hebat
Anak berbohong karena ia ingin terlihat lebih hebat dari yang sebenarnya dan ini terjadi pada anak yang sering dibandingkan dengan anak yang lain. - Anak kurang percaya diri
Rasa percaya diri membuat anak ingin mengesankan bahwa dirinya lebih dari yang sekarang. Apalagi saat berada di lingkungan kelompok sosial yang hebat.
- Merasa tidak punya pilihan
Anak dengan pola asuh yang kontrolnya terlalu kuat atau orangtua bersifat otoriter, selalu berpikir kesalahan adalah sesuatu yang tidak terampuni. Ketika melakukan kesalahan, anak akan merasa selalu dibayangi ketakutan akan risiko kesalahan. - Tidak ingin mengecewakan
Tanpa kita sadari, kita selalu berharap anak berprestasi. Kondisi di mana orangtua senantiasa menanamkan ekspektasi yang tinggi ini dapat membuat anak berbohong. - Merasa tidak dihargai
Tanpa kita sadari, kita seringkali hanya memperdulikan hasil, tanpa melihat prosesnya. Sikap seperti ini membuat anak memilih berbohong, karena merasa tidak dihargai. - Kurang memiliki ruang
Anak menginginkan keleluasaan aktivitas, yang kadang dianggap orangtua sebagai tidak disiplin. Misalnya saja saat ia ingin bermain, justru pada waktu yang sama ia diharuskan tidur siang.