[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]P[/dropcap]erawakan pendek merupakan suatu keadaan di mana tinggi badan seseorang di bawah ukuran normal sesuai umur, jenis kelamin, dan mudah diketahui dengan segera.
Apa penyebab anak pendek?
Secara umum penyebab perawakan pendek adalah organik (41%), familial (41%), pertumbuhan janin terganggu, pertumbuhan janin terhambat/PJT (7,5%), defisiensi hormon pertumbuhan (8%), dan yang tidak diketahui penyebabnya sekitar 19%.
Berbagai keadaan medis dapat mengganggu pertumbuhan dan menyebabkan anak pendek, seperti penyakit kronis pada anak misalnya penyakit jantung, paru, pencernaan dan ginjal. Penyakit-penyakit ini dapat memperlambat pertumbuhan. Selain penyakit kronis, perawakan pendek juga dapat disebabkan oleh nutrisi yang tidak adekuat, terutama jika terjadi pada masa bayi dan pubertas.
Adakah solusinya?
Setiap anak dengan perawakan pendek harus diketahui penyebabnya dan keluarga perlu dijelaskan mengenai potensi normal pertumbuhan seorang anak sesuai dengan potensi genetiknya.
Sebagian kasus tidak perlu langsung menjalani terapi, cukup dengan pemantauan berkala. Namun, sebagian kasus yang jelas penyebabnya seperti kelainan endokrin, antara lain growth hormone (GH) dan defisiensi hormon tiroid dapat segera diobati. Gangguan pertumbuhan sekunder, seperti malnutrisi dan penyakit kronis juga harus segera diobati sesuai penyebabnya.
Untuk perawakan pendek yang tidak diketahui penyebabnya (idiopatik) dan anak dengan pertumbuhan janin terlambat dapat juga diterapi dengan growth hormone dengan hasil pertambahan tinggi badan 3-7 cm. Namun terapi berlangsung lama yaitu 4-7 tahun. Pada anak pendek dengan riwayat PJT, terapi sebaiknya dimulai umur 4 tahun.
Konsultasikan dengan dokter anak anda mengenai perlu atau tidaknya pengobatan.