[quote type=”center”]Anak dengan Diabetes Mellitus (DM) tipe-1. Apakah boleh puasa ?[/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]M[/dropcap]emasuki bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, semua kaum Muslim yang sudah akil baliq diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa. Lalu bagaimana dengan anak dengan Diabetes Mellitus (DM) tipe-1. Apakah boleh puasa ?
Apakah anak dengan Diabetes Melitus tipe-1 boleh puasa?
Sebetulnya tidak ada larangan bagi anak dengan DM tipe-1 untuk berpuasa, akan tetapi tidak semua anak DM tipe-1 diperkenankan berpuasa karena beberapa alasan. Yang diijinkan berpuasa adalah anak DM tipe-1 yang memiliki kontrol metabolik yang baik, yaitu kadar gula darah dalam batas kisaran yang diinginkan, kadar HbA1cnya juga sesuai dengan yang target yang diinginkan dan tidak terdapat komplikasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa berpuasa aman bagi penderita diabetes remaja dan tidak akan mengubah kontrol metabolik jangka pendek.
Siapa yang tidak boleh berpuasa?
- Anak DM dengan kontrol metabolik yang buruk.
- Anak DM yang tidak patuh atau sering melanggar anjuran penggunaan obat, diet, dan aktivitas harian.
- Anak DM dengan komplikasi serius seperti tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkontrol, infeksi berulang, dan mengalami serangan hipoglikemia (kadar gula darah rendah) dan/atau hiperglikemia dua kali atau lebih selama bulan Ramadhan.
Konsultasikan dahulu dengan Dokter Ahli Endokrinologi Anak yang selama ini menangani anak, untuk memutuskan apakah boleh berpuasa atau tidak, serta untuk mengetahui apa saja yang perlu dilakukan dan dipantau selama anak puasa.
Jika anak Anda boleh berpuasa maka harus dilakukan penyesuaian prosedur diet untuk berpuasa di bulan Ramadhan, penyesuaian regimen insulin, penyesuaian aktivitas fisik dengan baik, perlu dilakukan monitoring kadar gula darah secara lebih intensif, harus lebih waspada terhadap tanda-tanda dan gejala dehidrasi, hipoglikemia, dan komplikasi lain yang dapat timbul.
Diet
Hindari makan berlebihan dan makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan lemak pada saat buka puasa sampai sahur karena dapat menimbulkan hiperglikemia. Selama bulan puasa diharapkan tetap mempertahankan diet yang baik. Untuk mengoptimalkan kontrol, penderita diabetes harus diingatkan agar menghindari makan makanan kalori tinggi dan makanan siap saji selama bulan Ramadhan.
Aktivitas fisik
Puasa sebetulnya tidak mengganggu toleransi terhadap latihan fisik. Perlu ditekankan kepada penderita diabetes bahwa sangat penting untuk melanjutkan aktivitas fisik rutin mereka terutama pada saat antara waktu berbuka sampai sahur. Ingat jangan melakukan aktivitas fisik yang berlebihan.
Regimen insulin
Untuk penyesuaian regimen insulin selama puasa sebaiknya anda mengkonsultasikan dengan dokter endokrinologi anak yang menangani anak anda.
Monitoring
Pada anak DM tipe-1 yang berpuasa harus dilakukan monitoring kadar gula darah lebih sering untuk mencegah terjadinya hipoglikemia dan hiperglikemia setelah makan. Monitoring gula darah harus dilakukan sebelum berbuka puasa, tiga jam sesudah buka puasa dan sebelum makan sahur.
Tips :
- Konsultasikan dahulu anak Anda ke dokter Endokrinologi Anak untuk memutuskan apakah anak anda boleh puasa atau tidak.
- Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter Endokrinologi anak anda untuk penyesuaian regimen dan dosis insulin, diet, aktivitas fisik serta monitoring selama anak puasa.
- Monitor kadar gula darah lebih sering.
- Kenali tanda-tanda komplikasi akut, seperti hipoglikemia ataupun tanda-tanda dehidrasi
- Jika terdapat hipoglikemia segera minta anak untuk berbuka puasa.
Referensi :
- UKK Endokrinologi Anak dan Remaja IDAI-World Diabetes Foundation. Konsensus nasional pengelolaan diabetes mellitus tipe-1. Balai Penerbit IDAI, 2009.