Cacingan sudah gak jaman? Eiit…jangan salah, cacingan merupakan salah satu penyakit yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak. Walaupun terkadang disepelekan, namun jika diabaikan akan menyebabkan dampak yang cukup besar bagi kesehatan buah hati.
Apa sih sebenarnya cacingan itu?
Penyakit cacingan merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit. Cacing yang menginfeksi tubuh manusia biasanya akan berkembang biak, beredar ke beberapa organ, dan mengganggu fungsi normalnya sehingga timbul masalah kesehatan.
Cacing dapat menginfeksi baik usus, jaringan, organ hati, paru, darah, bahkan pembuluh getah bening. Cacing dapat masuk melalui mulut atau pori-pori kulit. Masuknya cacing ke tubuh manusia dipengaruhi oleh faktor kebersihan dan lingkungan. Mulai dari kebiasaan mencuci tangan sampai memelihara kebersihan lingkungan rumah termasuk langkah-langkah penting dalam pencegahan penyakit ini.
Lalu, mengapa kita mesti waspada?
Anak-anak lebih rentan terkena penyakit cacingan daripada orang dewasa seperti orang tuanya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor:
- Anak-anak belum mempunyai kesadaran mengenai kesehatan dan kebersihan dirinya. Anak-anak masih tergantung pada orang tuanya mengenai kebersihan dirinya. Selain itu, kebiasaan untuk mencuci tangan masih belum terbentuk secara sempurna dan mengakar pada kesehariannya.
- Anak-anak belum mengerti konsekuensi apabila tidak memiliki perilaku hidup bersih dan sehat. Oleh karena belum mengetahui dan mengerti konsekuensinya, anak-anak belum mempunyai rasa tanggung jawab terhadap kesehatan dirinya masing-masing.
- Rasa ingin tahu yang tinggi pada anak-anak. Tentu Anda mengerti dan memperhatikan bagaimana si kecil ingin mencoba makanan ini itu, dan memasukkan jari tangan, mainan, bahkan memasukkan jari-jari kakinya ke dalam mulutnya.
- Anak-anak yang belum bisa membedakan makanan yang bersih dan layak dimakan. Ini dapat diperparah dengan kebiasaan jajan di luar rumah saat sekolah atau saat bepergian dengan teman-temannya.
Penyakit cacing ini sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan anak secara umum. Selain itu, infeksi cacing dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Beberapa peneliti telah mendapatkan data bahwa infeksi cacingan dapat mempengaruhi kecerdasan anak di masa yang akan dating. Oleh karena itu, penyakit cacingan ini sama sekali tidak boleh disepelekan begitu saja.
Apa saja jenis-jenis cacing yang dapat mendatangkan penyakit?
Para ilmuwan dan pakar di bidang kesehatan telah menemukan berbagai spesies cacing dalam jumlah yang sangat banyak. Namun yang akan dipaparkan disini adalah cacing yang paling umum terjadi dan sering menyerang anak-anak.
1. Cacing gelang
Nama latin dari cacing gelang adalah Ascaris lumbricoides. Penyakit yang disebabkan oleh cacing ini disebut askariasis. Tingkat kejadi askariasis di Indonesia cukup tinggi terutama pada anak-anak. Cacing biasanya masuk ke dalam tubuh karena tertelan melalui mulut. Setelah itu, biasanya akan muncul gejala-gejala gangguan usus ringan seperti mual, nafsu makan berkurang, diare, atau susah buang air besar (BAB).
2. Cacing cambuk
Istilah latin dari cacing ini adalah Trichuris trichiura. Pada beberapa penelitian yang sudah cukup banyak dilakukan di sekolah-sekolah dasar di berbagai kota di Indonesia, jumlah anak yang terinfeksi cacing ini cukup banyak. Cacing dapat masuk ke dalam tubuh anak jika tidak sengaja tertelan melalui mulut. Infeksi ringan biasanya tidak memberikan gejala klinis yang jelas atau bahkan sama sekali tanpa gejala. Pada penderita infeksi berat dan menahun terutama pada anak-anak, gejala-gejala nyata dapat terlihat seperti diare yang sering diselingi oleh disentri (diare berdarah), anemia, dan berat badan turun.
3. Cacing kremi
Infeksi cacing kremi, atau yang biasa disebut Oxyuris vermicularis, sering diduga pada anak yang menunjukkan rasa gatal di sekitar anus pada malam hari. Hal ini disebabkan oleh karena iritasi yang terjadi di sekitar anus. Rasa gatal ini akan menyebabkan anak akan menggaruk dan lama kelamaan akan timbul luka garuk di sekitar anus. Keadaan ini sering terjadi pada waktu malam hari hingga si kecil akan terganggu tidurnya dan kondisi menjadi lemah saat di pagi hari. Infeksi cacing kremi sebenarnya dapat sembuh sendiri. Bila tidak terjadi infeksi berulang, maka penyakit ini dapat hilang walaupun tanpa pengobatan.
Apa saja gejala dan tanda jika si kecil terkena infeksi cacing?
Gejala-gejala yang dapat ditemukan diantaranya:
- Mual
- Nafsu makan berkurang
- Diare
- Sulit BAB
- Batuk
- Demam
- Berat badan berkurang
- Rasa gatal pada anus
Tanda-tanda yang menunjukkan kemungkinan infeksi cacing:
- Perut buncit
- Pucat
- Benjolan atau pembengkakan pada anggota tubuh
- Kelainan kulit (kemerahan pada kulit yang membentuk garis-garis yang berkelok-kelok)
Bagaimana agar buah hati tidak terkena infeksi cacing?
Orang tua memiliki peran yang penting dalam pencegahan penyakit cacingan agar tidak terjadi pada si kecil. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan:
- Biasakan si kecil untuk selalu mencuci tangan menggunakan sabun sebelum dan sesudah makan
- Usahakan kuku-kuku jari tetap bersih dan tidak terlalu panjang.
- BIasakan si kecil untuk menggunakan alas kaki saat bermain atau bepergian. Serta usahakan agar alas kaki yang dipakai tetap bersih.
- Bila anak bermain di tempat kotor atau di tanah biasakan mencuci kaki dengan sabun sesegera mungkin.
- Biasakan anak untuk mencuci kaki sebelum tidur.
- Bila makan makanan dengan sayuran mentah usahakan dicuci bersih sebelum dikonsumsi oleh si kecil.
Referensi :
- Gandahusada S, et al. Parasitologi Kedokteran. Edisi ketiga. FKUI
- Nokes S. Parasitic Helminth Infection and Cognitive Function in School Children. JSTOR Biological Sciences; 1992.