[quote type=”center”]Agar tumbuh dan berkembang optimal, Si Kecil membutuhkan nutrisi yang tepat. Apa saja yang dibutuhkan ?[/quote]
Gizi balita Anda
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]P[/dropcap]ada tiga tahun pertama usia anak, pemenuhan gizi yang baik sangatlah berperan dalam perkembangan dan pertumbuhan sel-sel otak, serabut saraf serta cabangnya yang di kemudian hari akan membentuk jaringan otak dan saraf yang sangat kompleks. Pemenuhan gizi yang cukup akan berpengaruh terhadap fungsi kerja otak, misalnya pada saat mengenal huruf, belajar berjalan, hingga bersosialisasi.
Usia balita merupakan usia yang rawan, karena pertumbuhan pada usia balita sangat menentukan perkembangan fisik dan mental anak di usia remaja dan keberhasilan saat dewasa. Untuk itu makanan yang bergizi sangat penting bagi pertumbuhan sel otak yang merupakan dasar kecerdasannya.
Pertumbuhan sel otak yang sangat cepat dan intensif berlangsung sejak bayi dalam kandungan sampai usia nak kurang lebih dua tahun dan selanjutnya terus berkembang hingga usia 3 – 4 tahun dengan kecepatan yang sudah berkurang bila dibandingkan dengan sebelumnya.
# Usia 0 – 6 bulan
Berikan bayi 0 – 6 bulan hanya air susu ibu (ASI), jangan memberikan makanan lainnya karena perut bayi belum siap mencerna makanan lain. Gizi dari ASI sudah mencukupi kebutuhan bayi.
ASI yang pertama keluar (disebut kolostrum) sangat bermanfaat bagi kekebalan tubuh bayi. Oleh sebab itu lakukan inisiasi menyusui dini (IMD) setelah bayi dilahirkan. Bila mengalami kesulitan minta petugas kesehatan untuk membantu mengatasi kendala yang dialami ibu. Jangan sia-siakan ASI pertama yang berwarna kekuningan karena mengandung zat gizi dan zat kekebalan yang sangat diperlukan bayi.
Berikan ASI sesuai keinginan bayi (sedikitnya 8 kali selama sehari semalam) Sejak usia 6 bulan, bayi dapat dikenalkan dengan makanan pendamping ASI berupa makanan lunak, seperti bubur susu, bubur tepung, atau pisang. Perlu diingat dalam memberikan makanan pendamping ASI :
- ASI harus lebih diutamakan.
- Berikan ASI sesering dan sebanyak yang diinginkan bayi/balita.
- Ketika bayi memasuki usia 6 bulan, beri makanan pendamping ASI, dalam porsi kecil. Pastikan anak sudah siap menerima makanan selain ASI.
# Usia 6-12 bulan
- Sejak anak usia 6 bulan, makanan lumat lainnya dapat diperkenalkan seperti bubur nasi. Tambahkan sayuran dan lauk.
- Pada usia 7 – 9 bulan, makanan pendamping ASI berupa makanan semi lunak sebaiknya diberikan 3 kali sehari.
- Sejak usia 9 bulan, dapat diperkenalkan makanan, seperti nasi tim campur sayur-sayuran dan lauk.
- Pada usia 9 – 12 bulan, makanan pendamping ASI diberikan 3 kali sehari. Jangan lupa sertakan buah atau sari buah (jeruk, pepaya, pisang dll) ke dalam jadwal makan anak.
# Usia 12-24 bulan
- Tetap berikan ASI sesuai dengan keinginan anak sampai berusia 2 tahun.
- Sejak usia 1 tahun anak dapat diperkenalkan pada makanan seperti makanan orang dewasa, berupa nasi lunak, sayur, lauk dan buah.
- Pada usia 1 – 2 t a h u n, makanan pendamping yang berupa makanan orang dewasa tersebut sebaiknya diberikan minimal 3 kali sehari.
- Berikan makanan selingan 2 kali sehari (diantara waktu makan pagi dan siang serta diantara makan siang dan sore/malam), seperti bubur kacang hijau, buah-buahan, biskuit, nagasari, kue, kroket sayur, dsb. Hindari cemilan seperti kerupuk, keripik, atau permen.
- Pada usia 1 – 2 tahun anak dilatih untuk makan makanan yang lebih bervariasi. Semakin bertambah umur anak, tekstur makanan yang diberikan dapat ditambah seperti layaknya makanan yang dimakan orang dewasa.
# Usia 24 bulan ke atas
- Sejak usia 2 tahun anak sudah dapat mengonsumsi makanan orang dewasa berupa nasi, sayur, lauk, serta buah dan sebaiknya diberikan minimal sebanyak 3 kali sehari.
- Berikan makanan selingan 2 kali sehari.
- Sejak usia 2 tahun makanan yang diberikan harus lebih bervariasi.
- Bila sudah tidak minum ASI, susu perlu ditambahkan ke dalam menu sehari-hari anak.
Pilih cemilan sehat
Makanan selingan berperan penting dalam mencukupi kebutuhan gizi anak, terutama bila anak tidak cukup mengonsumsi seluruh porsi dari makanan utamanya, seperti makan pagi, siang, dan malam. Tapi kadang ibu cenderung memberikan makanan selingan berlebih pada anaknya sehingga nafsu makan pada saat makan menurun.
Pilihlah makanan selingan yang bergizi, seperti kue, puding, buah potong, kolak pisang, bubur kacang hijau, dll. Pemberian makanan selingan diberikan hanya pada waktu antara makan pagi dan makan siang (Jam 09.00–10.00) atau di antara makan siang dan makan malam (jam 15.00–16.00).