Fia (4 tahun) merengek kepada sang Mama untuk dibelikan kucing seperti kepunyaan Messy teman bermainnya. Seak kucing kecil itu hadir di tengah keluarga, derai tawa Fia sering terdengar, begitu gembiranya gadis kecil ini sehingga sering harus ‘dipaksa’ tidur oleh sang Mama. Tutu—begitu panggilan kucing kecil itu begitu menyita perhatian Fia.
Bermain dengan hewan peliharaan memang menyenangkan, terutama bagi anak prasekolah. Mereka menganggapnya sebagai teman bermain. tapi hati-hati, hewan peliharaan bisa memiliki aspek negatif. Selain cakarannya, hewan tersebut bisa jadi membawa sumber penyakit.
Cat scratch disease
Penyakit akibat cakaran kucing (cat scratch disease) bisa terjadi bila cakaran/gigitan kucing mengandung bakteri penyebab infeksi. Gejala yang ditimbul, antara lain:
- Timbul pembengkakan kelenjar, yang berlangsung hingga beberapa bulan lamanya, Kelenjar yang bengkak biasanya terletak di ketiak, leher atau pangkal paha.
- Awalnya anak akan demam, sakit kepala, lesu, dan hilangnya nafsu makan
- Luka bekas gigitan/cakaran dapat membengkak dan terasa nyeri.
Namun jangan kuatir, tak semua bekas cakaran atau gigitan membahayakan, bisa saja hanya bersifat ringan dan tak perlu diobati secara khusus, selain perawatan luka. Bila luka belum juga membaik, sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Jangan lupa, periksakan juga hewan peliharaan si kecil ke dokter hewan, jika perlu berikan vaksinasi.
Hati-hati Alergi
Serangan alergi bisa disebabkan oleh protein yang berasal dari binatang. Protein ini bisa terkandung dalam serpihan kulit kering atau bulu.
Anjing atau kucing, keduanya menghasilkan protein ini tapi kucing memiliki elemen alergi tambahan. Inilah yang menyebabkan banyak orang lebih mudah terserang alergi bulu kucing.Saat kucing menjilati kaki, protein yang terdapat dalam liurnya akan mengering di bulunya dan mengelupas atau lepas ke udara. Orang yang memiliki sifat alergi termasuk anak-anak rentan terhadap protein ini.
Cara pencegahan relatif mudah, mandikan kucing secara teratur minimal seminggu sekali selama 3 menit. Ini akan menghilangkan partikel penyebab alergi sebanyak 79%.
Rawat dengan baik
Emosi anak balita belumlah stabil, mereka belum cukup matang dalam mengendalikan kemarahan maupun agresifitasnya. Karenanya, awasi anak saat bermain bersama hewan peliharaannya. Selain itu beri pengertian bahwa si Tutu juga butuh perhatian dan perawatan, dan harus diperlakukan dengan baik. Sebagai orangtua Anda harus menjadi teladan dalam hal bertanggung jawab dalam merawat hewan peliharaan.