Banyak ibu hamil yang khawatir terserang anemia, apalagi jika sebelumnya memiliki riwayat rentan terhadap anemia. Apa akibat anemia pada ibu hamil dan bagaimana mencegahnya? Mari kita simak penjelasan dari ahlinya
Anemia merupakan suatu keadaan dimana terjadi penurunan jumlah sel darah merah di dalam tubuh seseorang. Menurut Badan Kesehatan Dunia, WHO, anemia didefinisikan sebagai kondisi dimana kadar Hb (hemoglobin) kurang dari 13 g/dl untuk laki-laki dan kurang dari 12 g/dl untuk perempuan. Namun hal ini juga sangat tergantung pada usia dan jenis kelamin.
Sedangkan untuk ibu yang sedang hamil, CDC (Centers for Disease Control and Prevention) mendefinisikan anemia sebagai kondisi ketika kadar hb kurang dari 11 g/dl pada trimester pertama dan ketiga, dan kurang dari10,5 g/dl pada trimester kedua.
Dapat berakibat negatif
Ibu hamil rentan mengalami anemia karena ia harus berbagi asupan makanan dengan janin yang dikandungnya. Sedangkan seringkali ibu hamil juga tidak menambah asupan makanan yang dibutuhkan, terutama yang mengandung zat besi dan asam folat. Sehingga kadar hb dalam darah pun akhirnya berkurang. Itu sebabnya pada masa kehamilan, dokter kandungan biasanya akan meresepkan suplemen zat besi dan asam folat kepada para pasiennya.
Anemia dapat memperburuk kondisi ibu hamil, baik selama masa kehamilan, persalinan, nifas, dan masa selanjutnya. Akibat yang dapat ditimbulkannya antara lain adalah keguguran, kelahiran prematur, dan perdarahan pasca melahirkan. Bukan itu saja, anemia pada ibu hamil juga dapat berakibat buruk pada bayi, misalnya berat badan lahir rendah (BBLR) hingga kematian.
Jenis-jenis anemia
Secara umum, ada tiga jenis anemia yang perlu kita ketahui, yaitu:
1. Anemia defesiensi zat besi
Anemia jenis ini merupakan yang paling banyak dijumpai. Penyebabnya adalah kekurangan zat besi atau buruknya penyerapan zat besi dalam tubuh.
2. Anemia hipoblastik
Kondisi anemik yang disebabkan oleh kurang mampunya sumsum tulang membuat sel-sel darah baru.
3. Anemia megaloblastik.
Penurunan sel darah merah yang diakibatkan oleh kekurangan asam folat.
Menjalankan pola makan sehat
Pencegahan anemia bisa dilakukan sedini mungkin, bahkan jauh sebelum kehamilan. Menjalankan pola makan sehat dipercaya sebagai cara terbaik untuk mencegah ibu hamil mengalami anemia. Ada beberapa makanan yang sangat baik dikonsumsi oleh ibu hamil untuk mencegah anemia.
Sumber protein: untuk protein hewani bisa didapat dari daging, telur dan hati, sedangkan untuk protein nabati dapat dipilih dari kacang-kacangan, gandum, dan sereal yang juga merupakan sumber asam folat yang baik.
Sayur-sayuran: sayuran hijau, bayam, kangkung, jeruk dan berbagai buah-buahan kaya akan mineral baik zat besi maupun zat lain yang dibutuhkan tubuh untuk membentuk sel darah merah.
Makanan ini sebaiknya ada dalam menu sehari-hari. Jika ada tanda-tanda serangan anemia seperti lemas, pusing serta pandangan berkunang-kunang, segeralah konsultasikan dengan dokter kandungan ibu.