Banyak faktor bisa sebabkan stres. Indy tahu bagaimana mengelolanya agar tak mempengaruhi mood dalam kerja dan hubungan dengan keluarga
Lain dulu lain sekarang. Dulu perempuan hanya berkutat dengan tugas domestik rumah tangga. Sekarang perempuan dituntut lebih mandiri dan mampu menjalankan peran baik dalam rumah tangga maupun pekerjaan. Banyak tugas tak urung mengundang stres. Itu yang dialami Indy Barends.
Sebagai seorang artis sekaligus ibu rumah tangga, Indy memiliki segudang kegiatan yang rentan memicu stres. ”Pagi hari adalah puncak segala aktivitas dimulai. Berangkat kerja jam 5 pagi dan harus mempersiapkan keperluan anak-anak,“ ungkapnya.
Menurut Indy segala sesuatunya harus diatur sedemikian rupa dengan matang. Menu makan siang dan malam sudah disusun sejak seminggu sebelumnya. Soal sarapan, anak-anak Indy, Raphael Benaya Sarmanella (15) dan Manuel Tobias Sarmanella (8) tidak terlalu repot. Mereka hanya menyantap roti dan juice atau sereal.
Kelola stres ala Indy
Sebagai ibu rumah tangga, Indy cukup detil, mulai dari menyiapkan sarapan, baju suami dan anak-anak, memberi arahan tugas kepada asisten rumah tangga, dan sebagainya. Bila terjadi sesuatu yang tidak semestinya, tak ayal perempuan kelahiran 1972 ini kadang stres. Belum lagi faktor lain seperti kemacetan parah di jalan raya.
“Sebagai penyiar, apapun kondisinya saya dituntut harus ceria. Meski mood terkadang kurang baik saya harus pandai mengelolah emosi agar bisa on air dengan penuh semangat,” tambah Indy.
Istri Benjamin Sarmanella ini punya kiat jitu menghalau stres, mendengarkan musik. Musik membuatnya menjadi sedikit rileks. Cara lainnya? Indy memacu sedikit adrenalin dengan berkeliling mengendarai mobil kemana saja. “Sambil melihat-lihat siatuasi di sepanjang jalan,” tukasnya. Pilihan lain adalah bertemu teman-temannya, makan, nonton, dan tertawa bareng.
Kegiatan lain yang menurut Indy dapat meredakan stres adalah berendam di bathtub seraya menyalakan lilin aroma terapi. Bagi wanita kelahiran Bogor ini yang terpenting dalam mengelola stres adalah harus disalurkan melalui kegiatan positif agar tak memengaruhi hubungan dengan keluarga kecilnya, atau bahkan menimbulkan masalah baru.
Ketika anak bermasalah
Di luar rutinitasnya yang padat, Indy lebih memilih mencurahkan waktunya bersama anak-anak. Sekadar mengobrol, membaca buku hingga menonton acara favorit di TV. Kalaupun sedang libur Indy bersama suami memilih mengajak anak-anak makan di luar rumah.
Sedapat mungkin, perempuan berpostur mungil ini ingin selalu dekat yang dengan kedua jagoannya. Ia ingin menjadi teman bagi anak-anaknya. “Saya ingin anak-anak merasa nyaman bercerita kepada saya tentang apapun. Saya ingin menjadi teman bagi anak-anak saya,” tuturnya. Begitu dekatnya, sampai Indy tahu ketika anaknya sedang ada masalah. Misalnya dengan melihat wajah salah satu jagoannya berwajah muram sepulang sekolah, dan langsung masuk kamar. “Kalau sudah begitu, saya berusaha paham, tak ingin terburu-buru menanyai macam-macam,“ tukasnya.
Menurut Indy terkadang perlu memberi kesempatan anak untuk memahami dunianya sendiri. Setelah ia merasa nyaman barulah Indy mendekati dan bertanya pelan-pelan. Apabila anak belum merasa nyaman maka sudah selayaknya orangtua tidak memaksa. “ Berikan kesempatan agar mereka merasa benar-benar nyaman untuk berbagi dengan kita,“ ujarnya menutup perbincangan dengan Anakku.