Anda tentu sepaham bahwa penghasilan bersifat terbatas sedangkan pengeluaran bersifat tidak terbatas.
Gaji baru datang, lantas sudah ‘tersedot’ oleh berbagai pos yang menunggu. Tanggal baru berjalan separuhnya, namun uang sudah habis. Apa yang salah ya dalam pengelolaan keuangan kita? Agar terhindar dari siklus gali lubang tutup lubang, mari kita menata ulang pos anggaran pendapatan dan pengeluaran.
Pendapatan vs pengeluaran
Secara garis besar pos anggaran keluarga terdiri dari 2 jenis yaitu pos pendapatan dan pos pengeluaran. Apabila kita membandingkan daftar yang masuk dalam pos pendapatan dengan pos pengeluaran, maka umumnya daftar pengeluaran lebih banyak dari pendapatan. Agar pencatatan keuangan yang kita lakukan tidak menjadi rumit, perlu dilakukan pengelompokan dalam pos pengeluaran.
Pos pendapatan terdiri dari gaji suami dan istri, bonus, komisi, bunga deposito, bagi hasil, penghasilan dari pekerjaan sampingan dan lain sebagainya. Pos pengeluaran secara sederhana dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
- Pos pengeluaran rumah tangga. Pos pengeluaran ini mencatat pengeluaran rutin yang kita lakukan sehari – hari, seperti belanja untuk kebutuhan rumah tangga, membayar cicilan, rekreasi, pembayaran rutin bulanan seperti listrik, telepon, air dan lain sebagainya.
- Pos pengeluaran tabungan. Pada pos ini dilakukan pencatatan untuk simpanan uang yang siap digunakan dalam jangka pendek dan menengah, seperti tabungan dan deposito. Memiliki tabungan dapat berupa rekening di bank dan dalam bentuk tunai dirumah, menyimpan sejumlah dana tunai di rumah dilakukan untuk berjaga – jaga apabila ada kebutuhan yang sangat mendesak misalnya untuk membayar biaya rumah sakit dan sebagainya.
- Pos pengeluaran investasi. Untuk pengeluaran yang bersifat jangka panjang masuk kedalam pos pengeluaran untuk investasi misalnya pembelian reksadana, saham, emas, ORI dan instrumen investasi lainnya. Investasi perlu dibedakan dengan tabungan, karena investasi mengandung resiko diantaranya dapat mengalami penurunan. Oleh karena itu pos pengeluaran investasi cocok digunakan untuk persiapan biaya kuliah anak, asuransi, dana pensiun dan untuk keperluan jangka panjang lainnya.
Beda needs & wants
Perlu dibedakan antara kebutuhan (needs) dan keinginan (wants). Perbedaan yang mendasar adalah kebutuhan harus dipenuhi segera dan kebutuhan ada batasnya, sedangkan keinginan bisa dipenuhi dilain waktu dan keingian bersifat tak terbatas.
Prioritaskan untuk membeli sesuatu yang memang dibutuhkan dibandingkan dengan seuatu yang kita inginkan, hal ini untuk menjaga agar keadaan keuangan kita tetap sehat.
Penting juga untuk mencari alternatif dalam membelanjakan uang, seperti mencari barang yang kualitasnya sama tapi harganya lebih murah, membawa bekal makan siang dikantor sebagai pengganti makan di foodcourt tentu layak dipertimbangkan untuk menghemat pengeluaran.
Memiliki perencanaan keuangan pada pos pendapatan dan pos pengeluaran, merupakan suatu hal yang sangat baik. Tapi yang lebih penting adalah disiplin dengan berbagai pos yang telah kita buat, terutama dalam hal pengeluaran.
Penghasilan yang kita terima harus dipergunakan dengan sebaik – baiknya. Oleh karena itu bukan pendapatan yang tidak dapat mencukupi kebutuhan sehari – hari tapi pengeluaran lah yang harus dihemat, disini penghematan bukanlah berarti harus mengurangi tapi memilih alternatif yang dapat menekan pengeluaran. Jangan lebih besar pasak dari pada tiang.