ada pepatah mengatakan “it takes a
village”untuk membesarkan dan
mendewasakan seseorang dari anak menjadi orang dewasa, tetap tak bisa dipungkiri
bahwa orang yang palingdekatlah yang
paling berpengaruh.Setelah orang tua,
siapakahorang dewasa lain yang paling
dekat dengan anak ? Salah satunya adalah guru sang anak.Dengan kedudukan dan rutinnya seorang guru
berada dekat anak, mau tak mau guru ikut menyumbang peran yang besar bagi
perkembangan anak. Baik mental, intelektual, kepribadian, sosial, dan lain
sebagainya.
Dengan
makin banyaknyapengaruh-pengaruh luar
yang tidak baik bagi anak dalam hidup sehari-hari,sangat penting untuk lebih memberi perhatian
dalam proses mendidikanak menjadi dewasa.
Oleh karena itu, anak benar-benar membutuhkan guru yang dapat memberinya
bimbingan, dorongan motivasi, teladan, selain sekedar mengajarkan suatu materi
pelajaran. Singkat kata, anak perlu untuk mendapatkan guruyang baik. Tapi masalahnya, bagaimana kriteria
“guru yang baik” itu ?
Kebanyakan
orang tua cukup puas dengan guru yang dapat menciptakan suasana kelas yang
tenang, tertib, pada saat guru mengajar. Atau guru yang memberi nilai cukup
bagus untuk ulangan yang diadakan, atau guru yang dituruti segala
perkataannya.Akan tetapi jika dilihat
lebih dalam lagi, sebenarnya tidaklah mudah jika kita harus mendeskripsikan
“guru yang baik”, yang benar-benar bisa membimbing dan menjadi teladan anak
dalam hidupnya.
Tenang
dan tertibnya suatu kelas, tidaklah terlalu tepat untuk dijadikan patokan
keberhasilan seorang guru dalam mendidik anak. Hal ini karena keadaan tenang
dan tertib ini bisa disebabkan karena memang muridnya menghormati dan segan
pada sang guru, atau bisa juga murid begitu ketakutan kalau dihukum oleh guru.
Sedangkannilai yang bagus di rapor pun
tidak juga bisa menjadi patokan bahwaguru berhasil dalam mengajar muridnya. Ada banyak faktor yang harus dikaji lebih
dalam. Apakah nilainya bagus karena gurunya terlalu murah nilai ? atau karena
pelajaran yang diberikan terlalu mudah bagi anak seumur itu ? atau memang guru
benar-benar berhasil memberikan ilmunya ? Dan yang sering terlupa oleh kita
semua, nilai yang ada di buku rapor atau kertas ulangan adalah nilai dari benar
tidaknya jawaban murid atas pertanyaan guru, bukan nilai dari kepribadian
anak,…. bukan nilai dari kematangan pribadi anak, ….bukan nilai dariperkembangan mental dan sosial anak.
Kita
semua tentunya ingin bahwaanak kita
tidak hanya dididik oleh gurunya dari segi akademik saja, bukan ? Kita semua
ingin bahwa anak kita juga diajarkan akal budi yang baik,menjadi anak yang berkepribadian baik dan
saleh.Untuk tercapainya hal ini, anak
butuh guru yang benar-benar mau membimbingnya, bukan sekedar menjejalinya bahan
pelajaran sekolah. Guru yang baik tidak selalu terpaku dengan materi yang ada
di buku saja, melainkan dapat membuat anak mengertipenerapan ilmu dan budi pekerti dalam hidup
sehari-hari. Guru yang baik , adalah guru yang benar-benar peduli dan
menyayangi anak didiknya, dan akan berusaha semaksimal mungkin demi kemajuan si
anak.Guru yang baik adalah guru yang
mampu membuat muridnya berusaha lebih baik lagi. Guru yang baik adalah guru
yangmendapat hormat dan penghargaan
dari muridnya, bukan yang membuat muridnya ketakutan.
Bagaimanakah
guru anak kita ? Alangkah baiknya bila kita dapat menyempatkan diri
mendengarkan bagaimanaanak kita memberi
komentar terhadap gurunya. Apakah anak kita sungguh-sunggh dididik dan diajar
dengan baik oleh gurunya ?Apakah guru
anak kita memang mampu untuk membimbingnya ? Apakah guru anak kita dapat
memotivasi anak untuk belajar lebih giat ? Tidak ada salahnya untuk mengenal
guru anak kita lebih baik, agar kita tahu bagaimana anak kita dididik. Bukankah
semua orang tua menginginkan hal yang terbaik bagi anaknya, termasuk dalam hal
pendidikan ?