[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]B[/dropcap]ayi cantik anda kepalanya terlihat gepeng di belakang atau miring? Jangan takut, sebenarnya hal ini bisa di cegah, bahkan bila sudah terjadi dapat diperbaiki dengan usaha sederhana.
Penelitian terbaru di New Zealand terhadap 200 bayi baru lahir melaporkan bahwa kepala gepeng ditemukan pada 16% bayi berumur 6 minggu, 19.7% pada 4 bulan, 9.2% pada 8 bulan, 6.8% pada 12 bulan, dan 3.3% pada 2 tahun. Artinya, kepala gepeng mulai terlihat antara umur 6 minggu sampai 8 bulan, jarang sekali sesudahnya. Kemudian membaik pada umur 1 tahun dan hanya sedikit yang masih menunjukkan kepala gepeng pada umur 2 tahun.
Penyebab Kepala Gepeng
Bayi yang mempunyai kepala gepeng sejak lahir sering disebakan oleh tekanan selama dalam kandungan atau trauma pada saat persalinan. Seperti persalinan yang bersiko misalnya kelahiran kurang bulan (premature), persalinan yang lama, persalinan yang sulit, penggunaan alat bantu saat persalinan seperti forseps atau vakum, serta posisi kepala yang tidak tepat waktu persalinan.
Namun, faktor yang paling mempengaruhi bentuk kepala adalah setelah bayi lahir. Beberapa bayi bersiko mempunyai kepala gepeng. Yaitu bayi yang mempunyai leher agak kaku sejak lahir, tidur terlentang terus tanpa diberi waktu untuk tengkurap, dan kepala yang selalu menoleh ke satu sisi.
Selain itu, anak yang mengalami keterlambatan perkembangan motorik dengan badan yang lemas juga mempunyai risiko lebih besar untuk mempunyai kepala yang gepeng.
Pencegahan
Saat ini bayi memang dianjurkan tidur terlentang karena kekhawatiran terhadap risiko sudden infant death syndrome. Karena itu, ubah posisi kepala agak menoleh ke kanan dan kiri. Bila sudah terlanjur gepeng, letakkan kepala pada bagian yang membulat. Boleh diberi ganjal di samping kepala.
Terlentang sepanjang waktu tentu kurang menyenangkan. Lakukan tummy time alias ‘waktunya tengkurap.’ Ditengkurapkan 5 menit sehari sejak umur 6 minggu dapat mencegah terjadinya kepala gepeng. Apalagi kalau lebih lama. Tengkurap juga menyebabkan otot leher menjadi lebih kuat sehingga anak cepat dapat menolehkan kepalanya ke kiri dan kanan, juga mengangkat kepalanya. Jangan biarkan bayi tengkurap tanpa pengawasan, karena mungkin bayi menjatuhkan kepalanya ke bawah dan jalan nafasnya dapat tersumbat.
Beberapa bayi selalu menoleh ke satu sisi pada saat tidur telentang. Untuk mengetahui apakah leher bayi kaku atau tidak, dokter akan memeriksa dengan memutar kepalanya ke kanan dan kiri perlahan-lahan untuk merasakan apakah putaran ke satu sisi lebih berat dibandingkan ke sisi lain. Bila lehernya memang kaku, perlu latihan. Latihan pelenturan leher bisa dilakukan tiap kali habis mengganti popoknya, 3 ulangan setiap kali.
Bayi juga sering menoleh ke satu sisi karena ada benda yang menarik perhatiannya di sisi tersebut. Coba pindahkan benda tersebut, atau putar posisi tidur bayi. Bayi biasanya sudah ‘melek’ dan mulai tertarik dengan warna atau bunyi. “Pakai bantal bolong dong,” nasihat dari oma untuk mencegah kepala jadi gepeng ini memang belum terbukti secara ilmiah. Tapi anda dapat mencobanya.
Latihan pelenturan leher
Gerakan pertama dilakukan dengan meletakkan satu telapak tangan anda di dadanya, sedangkan tangan anda yang satu lagi melakukan gerak memutar kepala bayi sampai dagu menyentuh bahu. Tahan pada posisi ini 10 hitungan, kemudian kembalikan ke posisi semula. Gerakan kedua adalah memiringkan kepala sehingga telinga menyentuh bahu. Tahan selama 10 hitungan, kembalikan lagi. Lakukan ke arah sebelah lagi.
Perhatian
Pemeriksaan dan latihan sebaiknya diajarkan dan dipantau oleh dokter ahli rehabilitasi medis. Bila dalam 2-3 bulan tidak terlihat hasilnya, tanyakan kepada dokter apakah perlu rujukan khusus ke dokter bedah saraf anak, yang mungkin akan menganjurkan penggunaan helm khusus atau operasi.
Helm khusus untuk merubah bentuk kepala disebut skull molding helmet. Pemakaian helm jarang dilakukan, dan hanya efektif pada bayi berumur 4 sampai 12 bulan. Namun hasilnya belum tentu lebih baik dari usaha pencegahan.
Operasi adalah jalan terakhir untuk mengatasi kepala gepeng, terutama bila kepala gepeng terjadi karena tulang kepala tertentu menutup terlalu cepat.
Referensi :
- American Academy of Pediatrics. Prevention and management of Positional Skull Deformities in infants. Pediatrics 2003;112:199-202.
- Hutchison BL, Thompson JMD, Mitchell EA. Determinants of Nonsynostotic Plagiocephaly: A case-control study. Pediatrics 2003;112:e316–e322.
- Hutchison BL, Hutchison LAD, Thompson JMD, Mitchell EA. Plagiocephaly and Brachycephaly in the first two years of life: A Prospective Cohort Study. Pediatrics 2004;114:970–80.
No Comments
Slmt pagi, bgmna klu sdh berlanjut sampai besar? (Anak sy umur 7thn). Kondisi terlambat bicara,motorik kasar dan halus.Mohon sarannya,trima ksh.