[quote type=”center”]Makanan apa saja yang kita makan berpotensi untuk berinteraksi dengan obat yang kita konsumsi ?[/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]H[/dropcap]asil kerja obat di dalam tubuh dapat dipengaruhi oleh makanan/minuman yang Anda konsumsi. Itu sebabnya, lebih disarankan untuk minum obat dengan air putih.
Namun di sisi lain beberapa obata lebih mudah ditoleransi bila dikonsumsi bersamaan dengan makanan:
A. Obat yang dapat menyebabkan gangguan lambung dianjurkan diminum pada waktu makan atau sesaat setelah makan. Contohnya :
- Obat antinyeri: Asetosal, Asam mefenamat, diklofenak
- Antibiotik: metronidazol, nitrofurantoin
B. Beberapa obat dapat bekerja dengan baik jika diminum saat lambung kosong (1-2 jam sebelum makan). Contohnya :
- Ani-hipertensi (kaptopril)
- Obat TBC: Isoniazid
- Antibiotik: ampisilin
- Antidiabetik: repaglinid, glipizid
Obat vs makanan/minuman
- Susu vs antibiotik: amoksilin, kloramfenikol, ampisilin, dan sebagainya. Susu memiliki efek menghambat penyerapan antibiotik dalam tubuh.
- Kopi vs obat pemacu susunan saraf pusat, seperti metilfenidat. Dapat meningkatkan rasa gugup, gangguan tidur, dan takikardia.
- Teh vs zat besi dan senyawa aktif lain. Teh mengandung senyawa tanin yang dapat mengikat zat besi dan beberapa senyawa aktif obat seperti efedrin, kolsikin, sehingga mengurangi atau menghambat penyerapan obat pada saluran pencernaan.
Catatan penting tentang interaksi obat dan makanan
- Baca aturan pakai pada kemasan obat
- Baca semua aturan, peringatan, dan pencegahan interaksi yang ditulis pada label obat dan kemasan. Bahkan obat bebas pun dapat menyebabkan masalah
- Minum obat dengan air putih, kecuali ada saran khusus dari dokter
- Hindari mencampur obat ke dalam makanan/minuman atau membuka cangkang kapsul karena dapat memengaruhi khasiat obat
- Hindari mencampur obat dengan air panas karena akan memengaruhi kerja obat.