Tahun ajaran baru, sekolah baru. Yuk, persiapkan anak agar sukses melewati hari pertamanya di sekolah.
Sejak sebelum ajaran baru dimulai orangtua telah disibukkan berbagai persiapan. Mulai dari mencari sekolah terbaik, menyiapkan dana, hingga mempersiapkan segala kebutuhan untuk menunjang proses belajar anak. Tapi persiapan tak cukup hanya sekadar persiapan materi, orangtua juga harus meninjau tiga hal berikut.
1. Kesiapan anak
Anak yang memasuki bangku sekolah dalam keadaan siap untuk belajar, akan lebih mudah mengikuti pelajaran di sekolah. Sebaliknya, anak yang belum siap belajar seringkali mempunyai masalah pada saat memulai pendidikan, termasuk didalamnya kesulitan mengikuti perintah, rendahnya kemampuan akademik, dan kesulitan beraktivitas secara mandiri. Siap tidaknya anak untuk mengikuti ajaran baru juga bisa dilihat dari beberapa aspek.
- Perkembangan motorik. Aspek ini meliputi status kesehatan, pertumbuhan dan kemampuan fisik. Termasuk juga kemampuan fisik seperti kemampuan menggunakan otot-otot kecil/motorik dan halus dan kemampuan menggunakan otot-otot besar/motorik kasar.
- Perkembangan sosial dan ekonomi. Merujuk pada kemampuan anak untuk berinteraksi secara sosial. Kemampuan adaptasi yang positif terhadap lingkungan sekolah membutuhkan kemampuan sosial untuk saling pengertian dan bekerja sama. Perkembangan emosional termasuk kemampuan memahami emosi orang lain dan kemampuan untuk mengerti serta mampu mengekspresikan perasaannya.
- Perkembangan pembelajaran. Aspek ini merujuk pada kecenderungan menggunakan keahlian, pengetahuan, dan kemampuan. Komponen kuncinya termasuk antusiasme, keingintahuan dan kemampuan menyelesaikan tugas.
- Perkembangan bahasa. Aspek ini meliputi bahasa verbal dan kemampuan membaca. Bahasa verbal meliputi kemampuan mendengar, berbicara, dan perbendaharaan kata. Kemampuan membaca termasuk membaca tulisan, pengertian terhadap suatu cerita dan proses menulis.
- Kognisi dan pengetahuan umum. Aspek ini meliputi kemampuan untuk mengetahui sifat dan benda tertentu dan kemampuan yang didapat dengan mengamati objek, peristiwa, atau orang mengenai kesamaan, perbedaan, dan hubungannya. Termasuk juga pengetahuan tentang konsep perhitungan.
2. Kesiapan sekolah
Kriteria sekolah yang siap mendukung pembelajaran dan perkembangan anak memiliki ciri-ciri:
- Berusaha mempertahankan kontinuitas antara asuhan awal; sekolah yang tidak hanya memberikan asupan ilmu tetapi juga pengembangan moral.
- Menolong anak untuk belajar dan dapat mengerti kompleksitas dunia yang dihadapinya.
- Memiliki kepedulian terhadap keberhasilan yang dicapai oleh setiap anak didik.
- Memperkenalkan dan mengembangkan pendekatan-pendekatan yang telah terbukti berhasil meningkatkan keberhasilan proses belajar.
- Sekolah yang sesuai dengan kemampuan dan kemauan anak.
3. Kesiapan lingkungan
Kesiapan lingkungan antara lain faktor dukungan keluarga, pola asuh, dan tingkat pendidikan di sekitar anak. Dukungan keluarga melalui ucapan dan bahasa tubuh diperlukan oleh anak. Ketika anak memang sudah siap sekolah, alangkah bijaknya untuk tidak mengolok-olok ukuran tubuhnya yang kecil.
Tip: Agar si kecil sukses di hari pertama sekolahnya
- Latih motorik halus dan motorik kasar dengan beraneka permainan edukatif seperti bermain bola, papan keseimbangan, meronce, dan sebagainya.
- Bermain dengan teman sebaya untuk mengembangkan kepekaan sosial dan kecerdasan emosinya.
- Tularkan rasa antusias pada ilmu pengetahuan dan juga hal-hal baru di sekitar kita.
- Bicara, bicara, dan bicara untuk melatih bahasa dan kemampuan mengungkapkan pikirannya. Jawab pertanyaan anak sesuai kemampuan berpikirnya.
- Kenalkan konsep banyak – sedikit, besar – kecil, lama – sebentar, dan juga konsep sama sebagai tahapan awal logika berhitung dengan aneka media semisal tepung air atau benda-benda lain di sekitar kita.
Referensi
- Lickona, Thomas. Raising good children. Bantam Books. New York. 2003
- Reimer, Joseph. Promoting moral growth: From Piaget to Kohlberg. Prospec Heights, IL: Waveland. 2004
- Lewis, Barbara A. The kids guide to social action. Free spirit publishing. 2003