Bagaimana haid disebut normal ?
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]S[/dropcap]ebelum menyatakan bahwa haid seseorang mengalami gangguan/tidak, perlu diketahui apakah haid yang terjadi disebabkan oleh proses terjadinya haid, atau darah yang keluar tersebut berasal dari suatu penyakit/efek samping pengobatan yang sedang dialami oleh seorang perempuan.
Haid adalah darah yang keluar dari kemaluan perempuan sehat yang datang setiap 25-35 sekali, dengan lamanya 3-6 hari, warna kecokelatan, gani pembalut 2-6 kali/hari, dan terjadi akibat penurunan kadar progesteron, yaitu pada siklus haid yang berovulasi. Jadi haid yang normal harus ada telur yang pecah (ovulasi). Untuk menghitung banyaknya darah haid yang keluar digunakan jumlah pembalut yang digunakan. Darah yang tampak pada pembalut harus membasahi seluruh permukaan pembalut. Pada saat haid, seorang perempuan tidak dibenarkan melakukan kegiatan ibadah (bagi yang beragama Islam).
Gangguan haid adalah darah haid yang keluar tidak memenuhi syarat suatu haid yang normal, dan darah yang keluar biasanya disebut sebagai perdarahan yang menyerupai haid. Gangguan haid atau perdarahan dapat disebabkan oleh penyakit tertentu, misalnya tumor jinak/ganas pada rahim, mulut rahim atau pada indung telur, atau disebabkan oleh infeksi pada alat kelamin perempuan. Perdarahan dapat juga disebbakan oleh efek samping obat-obat tertentu yang kebetulan sedang digunakan oleh seorang perempuan. Kelainan sistem hormonal pada seorang perempuan dapat juga menyebabkan perdarahan. Karena perdarahan disebabkan oleh suatu penyakit tertentu, maka selama perdarahan berlangsung tidak membatalkan kegiatan ibadah (bagi yang beragama Islam).
Berbagai gangguan haid
- Bila haid datang sebulan dua kali (<21 hari), yang disebut dengan istilah polimenorea
- Seorang perempuan mendapatkan haid terlalu jarang, di atas 35 hari sekali, yang disebut sebagai oligomenorea
- Tidak mendapatkan haid 6 bulan atau lebih, yang disebut sebagai amenorea
- Seorang perempuan mendapatkan haid tidak teratur, bisa 2 atau 3, 4 bulan sekali
- Mengalami perdarahan bercak (spotting) sebelum haid datang, atau pada pertengahan siklus, ataupun setelah selesainya haid
- Keluarnya darah haid terlalu banyak, ganti pembalut sampai 6-7 kali/hari, yang disebut sebagai hipermenorea
- Keluarnya darah haid terlalu sedikit, ganti pembalut <2 kali/hari, disebut dengan hipomenorea
- Keluarnya darah haid lebih dari 6-7 hari, yang disebut sebagai menoragia. Darah yang keluar dapat sedikit ataupun banyak
Pengobatan gangguan haid
Sebelum memberi pengobatan apapun, sebaiknya dokter perlu mencari penyebab gangguan haid tersebut,
- apakah disebabkan kelainan organik pada alat kelamin perempuan?
- apakah disebabkan oleh penyakit tertentu?
- apakah disebabkan oleh gangguan sistem hormonal?
Jika disebabkan oleh gangguan hormon, pengobatannya dengan memberikan obat yang mengandung hormon, sedangkan kalau penyebabnya karena kelainan organik, tentu pengobatan yang tepat adalah dengan menghilangkan kelainan organik tersebut, antara lain lewat operasi.
Pemberian obat tertentu seperti pemberian sulih hormon pada perempuan menopause, penggunaan kontrasepsi yang mengandung hormon, atau pemberian pengobatan dengan menggunakan obat-obat hormonal dapat menyebabkan gangguan haid.
Tergantung usia
Penanganan gangguan haid sangat tergantung dari usia pasien, apakah berada pada usia perimenars (11-14 tahun), usia reproduksi (15-40 tahun), atau berada pada usia perimenopause (40-50 tahun). Bila gangguan haid pada kisaran usia perimenars dan perdarahan tidak berbahaya atau tidak mengganggu pasien, maka tidak perlu dilakukan tindakan apapun. Kadang-kadang pengobatan terpaksa terpaksa diberikan atas permintaan pasien karena mengganggu kegiatan sehari-hari.
Gangguan haid yang terjadi pada usia reproduksi harus diobati, Bila pada usia ini seorang perempuan memiliki risiko kanker rahim (endometrium), seperti riwayat kanker rahim dalam keluarga, menderita kencing manis, kegemukan, darah tinggi, atau sedang menggunakan obat tamoksifen (pengobatan kanker payudara), maka tindakan yang tidak boleh lupa dilakukan adalah melakukan biopsi endometrium, untuk menyingkirkan ada/tidaknya keganasan pada endometrium
Gangguan haid yang terjadi pada usia perimenopause wajib dilakukan biopsi endometrium, tidak peduli apakah perempuan tersebut memiliki risiko kanker endometrium atau tidak, dan tidak peduli apakah terjadi penebalan pada endometrium atau tidak (hasil USG). Keganasan pada endometrium yang muncul akibat penebalan pada endometrium, prognosisnya lebih baik dibandingkan keganasan yang muncul pada endometrium yang tipis.
Pada perempuan yang telah memasuki usia menopause dan telah tidak haid bertahun-tahun, tapi tiba-tiba terjadi perdarahan—sedikit atau banyak—maka wajib dilakukan biopsi endometrium. Hasil biopsi tidak harus selalu menunjukkan suatu proses keganasan, bisa saja hanya penebalan biasa.
Gangguan haid pada usia perimenopause berupa haid yang muncul 2,3 atau 4 bulan sekali perlu dipikirkan ada/tidaknya kehamilan, meskipun kemungkinan hamil pada usia tersebut sangat kecil.
Boleh beribadah tidak?
Pada saat seorang perempuan hendak menunaikan ibadah haji, tidak jarang seorang dokter memberikan obat penunda haid, dan yang biasanya diberikan adalah tablet yang mengandung progesteron, atau pil kontrasepsi yang mengandung estrogen dan progesteron. Salah satu efek yang sering terjadi adalah terjadinya perdarahan (bercak/spotting).
Dalam keadaan seperti ini tidak perlu dilakukan tindakan pengobatan apapun, perdarahan tersebut tidak membatalkan legiatan ibadah, karena perdarahan disebabkan oleh tablet hormon yang digunakan. Begotu penggunaannya dihentikan, maka perdarahan akan berhenti dengan sendirinya, dan haid normal kembali.