[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]T[/dropcap]erapi inhalasi adalah cara pengobatan dengan cara memberi obat untuk dihirup agar dapat langsung masuk menuju paru-paru sebagai organ sasaran obatnya.
Terapi ini biasanya digunakan dalam proses perawatan penyakit saluran pernafasan yang akut maupun kronik, misalnya pada penyakit asma. Asma termasuk penyakit yang sering terjadi pada anak-anak.
Lebih Efektif
Dibandingkan dengan terapi oral (obat yang diminum), terapi ini lebih efektif, kerjanya lebih cepat pada organ targetnya, serta membutuhkan dosis obat yang lebih kecil, sehingga efek sampingnya ke organ lainpun lebih sedikit. Sebanyak 20-30% obat akan masuk di saluran napas dan paru-paru, sedangkan 2-5% mungkin akan mengendap di mulut dan tenggorokan.
Bandingkan dengan obat oral. Ibaratnya obat tersebut akan “jalan-jalan” dulu ke lambung, ginjal, atau jantung sebelum sampai ke sasarannya, yakni paru-paru. Sehingga ketika sampai paru-paru, obatnya relatif tinggal sedikit. Karena itu diperlukan dosis obat yang lebih besar, dan efek sampingnya pun lebih banyak. Sayangnya banyak orang tua yang memilih terapi inhalasi sebagai pilihan terakhir untuk anaknya setelah penyakitnya parah. Hal ini karena mungkin harganya yang masih relatif lebih mahal, dan kurangnya pengetahuan tentang terapi inhalasi karena menganggap cara menggunakannya sulit.
Apa Saja Jenisnya?
Terapi inhalasi aman bagi segala usia termasuk anak-anak. Ada beberapa macam alat, yaitu metered-dose inhalers (MDI), dry powder inhaler (DPI, alat berisi serbuk untuk dihisap), dan nebulizer. MDI adalah berupa alat semprot yang berisi obat yang harus dihirup dengan ukuran dosis tertentu. Pada MDI, obat yang dihirup dalam bentuk aeorosol (kabut), sedangkan pada DPI, obat yang dihirup berupa serbuk kering. Diperlukan teknik yang benar untuk dapat menggunakan MDI ini, antara lain perlu adanya koordinasi yang pas pada saat menekan alat semprot tersebut dengan saat menghirup obatnya. Sehingga, untuk anak-anak kecil, alat ini mungkin agak sulit cara menggunakannya, kecuali jika sudah dilatih secara cukup.
Untuk anak berusia 8 tahun ke atas, mungkin sudah lebih mampu menggunakannya, tetapi untuk usia yang lebih muda, nebuliser nampaknya lebih cocok. Pada alat ini, obat disemprotkan secara perlahan dengan bantuan suatu alat/mesin, sehingga pasien tinggal menghirup saja.
Pada anak-anak, umumnya diberi tambahan masker agar obat tidak menyemprot kemana-mana. Dengan cara ini, bayi/balita cukup bersikap pasif dan ini jelas menguntungkan. Artinya, si kecil cuma perlu bernapas saja dan tak mesti begini atau begitu. Kalaupun ia menangis, tak perlu khawatir juga karena efeknya malah semakin bagus mengingat obatnya kian terhirup. Setelah itu, pasien diminta berkumur untuk membersihkan sisa-sisa obat yang mungkin mash tertinggal di mulut, untuk mencegah efek samping iritasi di mulut atau tenggorokan.
Obat yang Digunakan
Obat yang biasanya digunakan dalam terapi inhalasi adalah golongan pelega saluran nafas (bronkodilator) atau untuk mengurangi inflamasi atau peradangan jalan nafas (golongan kortikosteroid). Ada obat-obat yang harus digunakan secara rutin untuk mencegah serangan asma, dan ada obat-obat yang cukup digunakan pada saat terjadinya serangan.
Dalam hal ini, dokter akan menentukan macam obat yang digunakan. Jika untuk digunakan secara rutin, terapi inhalasi merupakan pilihan yang aman karena efek samping sistemiknya kecil. Namun demikian, para orangtua perlu berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter untuk memastikan terapi inhalasi jenis apa yang lebih cocok untuk kondisi anaknya. Dan pastikan juga bahwa Anda tahu cara menggunakannya. Untuk hal ini dapat ditanyakan kepada Apoteker di tempat Anda memperoleh obat ini.
Referensi :
- Wells, B.G., Dipiro, J.T., Schwinghammer, T.L., Hamilton,C.W., 2003, Pharmacotheraphy Handbook, fifth Ed, McGraw-Hill Companies, USA.
- Ikawati, Zulies, 2006, Farmakoterapi Penyakit Sistem Pernafasan, Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta.
- http://www.medscape.com
- metered dose inhaler.http://www.wikipedia.com
No Comments
anak saya bila batuk sering di rekomendasiin u di uap oleh DSA,tapi saya agak repot kalau mesti bolak-balik ke RS,kalau saya beli alatnya sendiri apa patokannya yah,,?