[quote type=”center”]Anak gemuk tak identik dengan sehat. Yuk, kita pahami berapa kebutuhan kalori si kecil, sebagai bekal aktivitasnya.[/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]S[/dropcap]epotong roti cokelat, satu gelas susu, ditambah satu bungkus camilan gurih, sebatang cokelat, es krim, dan mungkin saja semangkuk mie baru disantap si kecil di sore hari. Berapa kalorikah yang telah masuk ke tubuhnya? Belum lagi ditambah menu makan utamanya. Berlebihankah ataukah cukup? Sebaliknya anak yang hanya makan dua tiga sendok saja dari menu makan besarnya, tak mau menyentuh cemilannya. Cukupkah kalorinya ?
Para ahli saat ini tengah concern dengan semakin tingginya angka kejadiann kardiovaskular seperti serangan jantung, diabetes, dan stroke yang semakin menyerang usia muda. Obesitas pada anak dengan pola makan tinggi kalori dan lemak dan tidak disertai aktivitas fisik yang memadai diduga ikut menyumbang hal ini. Di sisi lain, anak dengan postur kurus rentan infeksi, mudah rewel, dan tak dapat mengikuti aktivitas seperti teman sebayanya sehingga tumbuh kembang kurang optimal.
Bagaimana menghitung kalori
Kebutuhan nutrisi dibagi menjadi makronutrisi dan mikronutrisi. Makronutrisi meliputi karbohidrat, protein, dan lemak. Inilah penyumbang kalori. Makanan kaya lemak menyumbang lebih banyak kalori karena satu gram lemak mengandung 9 kalori, sedangkan satu gram protein dan karbohidrat hanya memberi 4 kalori. Sepotong donat lapis coklat bisa jadi lebih besar kalorinya dibanding satu piring nasi. Zat gizi lain adalah mikronutrisi, yang terdiri dari vitamin dan mineral.
Makanan sumber karbohidrat, protein, dan lemak
- kelompok karbohidrat seperti mie, nasi, gandum
- kelompok protein seperti daging, ikan, unggas, kacang kacangan
- kelompok lemak seperti margarin, mentega, whole milk, keju
Setiap kelompok ini dapat mengandung protein sekaligus karbohidrat, ataupun lemak.
Menghitung kecukupan nutrisi anak
- Coba lihat berat badan anak dan sesuaikan dengan tabel tumbuh kembang apakah termasuk obesitas, normal, atau berat badan kurang (tabel tumbuh kembang dapat diunduh dari www.cdc.gov/growth chart/).
- Bila obesitas maupun berat badan kurang, hitunglah berat badan ideal si kecil dengan melihat tabel berat badan berdasarkan tinggi badan atau umur.
- Tentukan kebutuhan kalori berdasarkan berat badan ideal. pada mereka yang kurus, kebutuhan kalori akan mengejar ketertinggalannya, dan pada yang obesitas, kebutuhan kalori akan membuatnya dapat menurunkan berat badan.
- Tentukan aktivitas anak. aktivitas anak dibagi menjadi ringan, sedang, dan tinggi. anak dengan aktivitas tinggi, butuh penambahan kalori lebih banyak dibandingkan mereka dengan aktifitas ringan.
- Apakah anak sedang sakit atau tidak. Jika sedang sakit, kebutuhan kalori perlu ditambah lagi.
- jika kebutuhan kalori sudah ditentukan, sesuaikan dengan jenis makanan, misalnya setangkup roti keju bisa menyumbang sebanyak 150 kalori.
Agar lebih memudahkan, USDA membagi kebutuhan kalori anak berdasarkan umur, namun tidak mempertimbangkan berat badannya.
Kebutuhan anak laki-laki
usia | tidak aktif (kalori) | cukup aktif (kalori) | sangat aktif (kalori) |
2-3 tahun4-8 tahun9-13 tahun 14-18 tahun |
1000-12001200-14001600-2000 2000-2400 |
1000-14001400-16001800-2200 2400-2800 |
1000-14001600-20002000-2600 2800-3200 |
Kebutuhan anak perempuan
usia | tidak aktif | cukup aktif | sangat aktif |
2-3 tahun4-8 tahun9-13 tahun 14-18 tahun |
10001200–14001400-1600 1800 |
1000-12001400-16001600-2000 2000 |
1000-14001400-18001800-2200 2400 |
Contoh menu 1200 kalori untuk anak
Makan pagi :
- 1 ons Gandum/nasi/mie
- setengah cangkir buah
- setengah cangkir susu/produk susu
Camilan pagi jam 10.00
- 1 ons gandum/sereal
- satu cangkir buah
Makan siang :
- 1 ons gandum
- setengah cangkir sayur
- setengah cangkir susu/produk susu
- satun ons sumber protein
Camilan sore 16.00 :
- Makan malam
- 1 ons gandum
- setengah cangkir sayur
- satu cangkir susu/produk susu
- 2 ons sumber protein
Pada prinsipnya, anak usia 1-3 tahun membutuhkan
- 45-65% karbohidrat,
- 5-20% protein,
- 30-40% lemak.
Anak lebih besar (4-18 tahun) :
- 45-65% karbohidrat,
- 10-30% protein,
- 20-35% lemak.