Tanya:
Saat ini saya tengah hamil anak pertama. Kehamilan maupun kelahiran selain membutuhkan kesiapan mental dari sang orang tua, juga membutuhkan persiapan keuangan yang tidak sedikit. Apa saja yang harus dipersiapkan? Jenis investasi apa yang disarankan?
Jawab
Pada masa kehamilan, yang perlu diperhatikan yaitu persiapan biaya pemeriksaan kehamilan. Pada awal kehamilan pemeriksaan dapat dilakukan satu bulan sekali, namun frekuensi pemeriksaan kehamilan dapat terus meningkat menjelang kelahiran. Besar biayanya bervariasi tergantung rumah sakit atau daerah dimana kita bertempat tinggal.
Persiapan selanjutnya adalah mulai mencicil kebutuhan bayi seperti membeli pakaian, bedong, popok dan lainnya. Pembelian biasanya rata-rata berjumlah 1 sampai 2 lusin perpakaiannya. Tujuan membeli pakaian dengan jumlah cukup banyak tersebut adalah agar sang bayi masih memiliki cadangan apabila pakaian lainnya masih dicuci.
Saat melahirkan
Besarnya biaya melahirkan normal maupun sesar bervariasi. Biasanya rumah sakit memberikan harga paket untuk persalinan, yang terdiri atas biaya melahirkan, jasa dokter, perawatan selama di rumah sakit (2-3 hari untuk kelahiran normal dan 7 hari untuk sesar), biaya kamar, visit dokter. Sebagai referensi, saat ini biaya melahirkan melaui operasi caesar dapat mencapai Rp 20 juta sedangkan biaya melahirkan normal sekitar Rp 5 juta. Biaya persalinan dapat bervariasi tergantung dari paket yang dipilih, misalnya paket kelas VIP tentu berbeda biayanya dengan Kelas I. Selain rumah sakit, kita bisa memilih untuk menggunakan jasa bidan ataupun rumah bersalin yang relatif lebih murah biayanya.
Pascamelahirkan
Pada periode setelah melahirkan persiapan keuangan yang diperlukan meliputi pengeluaran rutin seperti membeli susu dan kebutuhan bayi juga pemeriksaan kesehatan berkala bayi dan ibu.
Selain itu ada baiknya juga mulai merencanakan dana untuk pendidikan anak. Mengapa? Karena semakin dini kita mempersiapkan dana pendidikan untuk anak, maka nominal yang harus kita keluarkan relatif kecil. Selain itu jangka waktu yang masih lama, membuat kita lebih leluasa untuk memilih instrumen investasi.
Instrumen investasi
Masa kehamilan yang hanya sekitar sembilan bulan termasuk kategori jangka pendek, oleh karena itu persiapan dana maupun pemilihan produk investasinya haruslah aman, tidak berfluktuasi, serta likuid atau dapat segera dicairkan. Produk simpanan yang memiliki kriteria seperti itu adalah tabungan, deposito dan reksadana pasar uang.
Produk perbankan seperti tabungan dan deposito dalam jumlah tertentu dijamin oleh pemerintah, selain itu tabungan dan deposito dapat dengan mudah dicairkan. Reksadana Pasar Uang dapat memberikan return yang lebih tinggi namun untuk mencairkannya membutuhkan waktu beberapa hari.
Dana yang disimpan sebaiknya dibagi dalam beberapa produk, sebagai referensi pembagiannya adalah sebagai berikut:
- 50% penempatan dana pada tabungan. Fungsinya sebagai uang kas yang bisa diambil kapan saja saat membutuhkan.
- 30% ditempatkan pada deposito. Deposito memiliki tanggal jatuh tempo, namun dapat dicairkan saat itu juga. Beberapa bank tidak lagi memberlakukan pinalti, hanya saja bunga berjalan tidak dibayarkan apabila deposito dicairkan sebelum jatuh tempo.
- 20% ditempatkan di Reksadana Pasar Uang. Instrumen ini cukup likuid, namun membutuhkan waktu pencairan kurang lebih 14 hari kerja. Dana yang disimpan disini adalah untuk dana yang tidak digunakan dalam waktu yang mendadak, untuk mangantisipasi waktu yang dibutuhkan untuk pencairan.
Kombinasi penempatan dana ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil yang optimal, namun harus tetap memperhatikan syarat-syarat likuiditas dan pencapaian tujuan keuangan tersebut.
Seperti halnya penyusunan tujuan keuangan yang lain, maka perencanaan keuangan untuk ‘menyambut’ si buah hati sebaiknya dilakukan jauh sebelum masa kehamilan tersebut datang, dengan demikian kita memiliki banyak waktu untuk menabung dan leluasa memilih produk investasi yang kita inginkan.
(Mulyono Putro, RFA / Financial Planner)