Mual muntah terus-terusan adakah pengaruhnya bagi janin dan bagaimana penanganannya!
Hiperemesis adalah kondisi muntah yang berlebihan pada saat kehamilan. Kondisi ini biasanya terjadi pada beberapa kasus seperti halnya kehamilan pertama, kehamilan kembar, kehamilan di usia muda, kehamilan dengan kelainan janin serta kehamilan lainnya.
Berdasar sebuah penelitian, sekitar 70-85% dari ibu hamil muda kerap mengalami mual muntah. Selain mual muntah gangguan lain yang kerap dialami ibu yang sedang hamil muda adalah produksi ludah yang berlebihan. Gejala ini umumnya memuncak di usia kehamilan 9 minggu dan berkurang drastis setelah kandungan menginjak usia 20 minggu.
Apa penyebabnya?
Kondisi muntah yang berlebihan bisa terjadi berkali-kali dalam sehari. Kondisi ini terkadang membuat ibu merasa tidak nyaman dalam menjalani proses kehamilan. Padahal proses mual muntah ini terjadi akibat perubahan hormon saat kehamilan. Hormon-hormon yang berubah pada saat kehamilan diantaranya hormon hCG (hormon kehamilan), hormon tiroid, dan hormon penstimulasi tiroid (TSH/thyroid stimulating hormone).
Selain dari perubahan hormon, mual muntah berlebih pada saat kehamilan juga sering dihubungkan dengan keberadaan kuman Helicobacter pylori. Kuman Helicobacter pylori merupakan kuman yang sangat berpotensi dalam memicu mual dan muntah. Kuman lainnya adalah tifus (Salmonella typhosa) yang dapat semakin memperberat kondisi yang dialami ibu hamil.
Di luar perubahan hormon dan keberadaan kuman masih ada faktor lain yang bisa menjadi penyebab terjadinya mual muntah berlebih yaitu kekurangan vitamin. Dalam banyak kasus vitamin B6 dan mineral yang berperan terutama dalam membentengi ibu hamil dari hiperemesis. Hal inilah yang mendorong pemberian vitamin B6 sebagai salah satu terapi dalam mengurangi kondisi mual muntah.
Berbahayakah bagi janin?
Mual muntah berlebih dapat berdampak bagi ibu seperti kekurangan cairan, kekukarangan garam tubuh hingga kemungkinan ibu harus menjalani perawatan di rumah sakit. Kondisi yang terjadi pada ibu tidak lantas menimbulkan komplikasi sama pada janin. Janin akan tetap dalam kondisi baik sekalipun sang ibu mengalami keluhan mual muntah yang hebat.
Perkecualian dapat terjadi apabila sang ibu memiliki permasalahan dengan berat badan. Bila berat badan ibu kurang dari sebelum hamil dan saat hamil masih mengalami permasalahan yang sama maka kemungkinan bayi lahir dengan berat badan rendah.
Bagaimana solusinya?
- Makan sedikit tetapi sering, memilih cemilan sehat dan menghindari makanan yang merangsang mual dan berbau menyengat.
- Hindari stress dan pastikan istirahat cukup.
- Perawatan rumah sakit diperlukan apabila ibu mengalami kekurangan cairan ditandai dengan muntah terus menerus tanpa diimbangi dengan asupan cukup beserta gejala lainnya.
- Konsumsi beberapa vitamin dan obat bila perlu seperti vitamin B6 (suplemen untuk mengurangi mual), obat anti muntah, steroid, dan jahe.
- Berikan selang makan bila ibu mual muntah hebat. Ini berguna untuk membantu memasukkan makanan ke lambung.
- Bantuan infus bila diperlukan. Bila nutrisi benar-benar tidak bisa masuk melalui saluran cerna maka infus menjadi satu-satunya pilihan untuk membantu proses makan. Cairan infus bisa mencakup beragam nutrisi yang diperlukan ibu hamil seperti karbohidrat, protein, lemak, dilengkapi dengan vitamin, mineral, dan juga garam darah.
- Akupuntur
Dari beberapa penelitian menyebutkan bahwa akupuntur dapat membantu mengurangi mual muntah.
Referensi:
- Wegrzyniak, L. Repke, JT. Treatment of hyperemesis gravidarum. Rev obstet Gynecol. 2012; 2012;5920:78-84
- Fell, DB, Dodds, L. Risk Factors for hyperemesis gravidarum requiring hospital admission during pregnancy. Obstet Gynecol 2006; 107:277-84