[pullquote]Apakah setiap kasus mengutil masuk dalam kategori kleptomania? Kenali tanda dan gejalanya.[/pullquote]
Akhir-akhir ini ada saja barang Anda yang hilang di kantor, mulai dari pulpen, coklat hingga jepit rambut yang tertinggal di meja kerja. Memang barang-barang yang hilang tergolong barang sepele tetapi tetap bikin jengkel saat dibutuhkan. Usut punya usut, ternyata rekan kerja yang baru memiliki kebiasaan buruk mengutil barang dan menyimpannya di dalam laci mejanya. Mungkinkah rekan kerja Anda kleptomania?
Istilah kleptomania seringkali dikaitkan dengan kebiasaan buruk mengutil. Kleptomania merupakan pertanda kondisi kesehatan mental yang cukup serius dan bukanlah termasuk pada cacat karakter. Pada seseorang dengan kleptomania biasa dijumpai ketidakmampuan untuk mengendalikan diri dari dorongan untuk mencuri. Sedangkan barang-barang yang diambil atau dicuri biasanya bukanlah barang-barang bernilai.
Gejala lain yang merujuk bahwa seorang mengalami kleptomania adalah perasaan tertekan yang kuat. Dimana ia acapkali merasa gelisah dan hasrat yang tertahankan untuk mengambil barang yang ingin dimilikinya. Saat niatnya terlaksana, hal yang dirasakan oleh seorang dengan kleptomania adalah perasaan senang, lega dan puas.
Hingga saat ini penyebab pasti kleptomania masih belum diketahui secara jelas. Ada teori yang menyebutkan bahwa perubahan otaklah yang kemungkinan dapat menjadi akar penyebab kleptomania. Penelitian lain menyimpulkan bahwa orang-orang dengan kleptomania cenderung memiliki tingkah laku impulsif dan memiliki kadar serotonin yang rendah pada otak. Padahal serotonin sendiri sangat membantu dalam meregulasikan mood dan emosi.
Belum ada pengobatan khusus yang ditujukan untuk para penderita kleptomania. Hanya ketika Anda merasa curiga seseorang terindikasi kleptomania jangan pernah menegur atau menyalahkan. Cukup sarankan ia untuk berkonsultasi dengan ahlinya dan menjalani psikoterapi untuk membantunya keluar dari lingkaran tersebut.