[quote type=”center”]Saat ini telah banyak publikasi ilmiah tentang manfaat makan asam lemak omega-3 (n-3) untuk kesehatan.[/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]M[/dropcap]akan makanan tinggi asam lemak omega-3 dapat menurunkan risiko penyakit jantung, artritis, asma, dan beberapa jenis kanker. Selain itu asam lemak omega-3 asam dokasaheksanoat (DHA) juga berhubungan dengan pengaturan respon alergi dan penghantar imunitas. Beberapa riset menghubungkan asupan DHA pranatal yang tinggi dengan perkembangan positif bayi baru lahir dan anak-anak.
Asam lemak diperlukan oleh setiap sel dalam tubuh. Ia merupakan kesatuan dari membran sel dan mempengaruhi fungsi membran sel tersebut. Asam lemak essensial merupakan asam lemak tak jenuh yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh sendiri sehingga harus dipenuhi dari makanan.
Walaupun mekanisme kerjanya belum sepenuhnya dipahami, namun sifat aktif DHA diduga mempengaruhi perkembangan saraf dan plastisitasnya, sinyal penghantar reseptor, perubahan pada membran sel, pembentukan second messenger, dan/ atau meningkatkan penghantar anti peradangan lemak. Hubungannya dengan perkembangan saraf dan otak ini membuat DHA dianggap dapat meningkatkan kecerdasan anak.
Asupan DHA selama kehamilan terbukti bermanfaat untuk kesehatan bayi baru lahir dan anak-anak. Asupan omega-3 yang adekuat saat kehamilan ini berhubungan dengan perkembangan visual bayi baru lahir yang baik, fungsi susunan saraf pusat, dan perbaikan skor kecerdasan anak. DHA dapat ditransfer melalui plasenta dan masuk ke janin, DHA sangat banyak ditemukan di otak, retina, dan jaringan saraf janin. Tampaknya penyimpanan DHA dimulai sejak trimester II dan di trimester III kira-kira 76 mg DHA per hari diakumulasi di otak.
Ikan laut, si kaya manfaat
Konsentrasi omega-3 yang tinggi ditemukan pada ikan laut berwarna gelap yang berminyak. Minyak ikan yang didapat dari ikan laut dalam juga kaya akan vitamin A dan D, antara lain salmon, tuna, mackerel, dan sardine.
Asam lemak omega-3 juga dapat ditemukan pada tumbuh-tumbuhan, seperti biji rami (flax seed), minyak kanola, dan tumbuhan berdaun tertentu. Namun demikian omega-3 dari tumbuhan ini tidak dapat langsung digunakan oleh tubuh, sebelum diubah oleh tubuh menjadi DHA dan EPA.
Berapa yang dibutuhkan?
Sebetulnya berapa jumlah omega-3 yang diperlukan untuk kehamilan yang sehat tidak diketahui, tetapi yang pasti kebutuhan ibu hamil akan DHA dan EPA lebih tinggi daripada saat tidak hamil. Beberapa ahli sepakat bahwa kebutuhan ibu hamil dan menyusui akan DHA adalah 200 -300 mg ditambah EPA per hari.
Idealnya sumber omega-3 selama kehamilan diperoleh dari konsumsi ikan berminyak. Ikan merupakan sumber protein yang baik, sebagai alternatif dari daging merah yang kaya akan lemak jenuh. Omega-3 dari ikan berminyak lebih mudah bercampur dengan lemak plasma daripada omega-3 dalam bentuk kapsul. Perlu diperhatikan bahwa minyak ikan harus disimpan di suhu dingin, karena pada suhu panas asam lemaknya akan terpecah.
Banyak ibu hamil yang tidak suka makan ikan. Untuk mereka harus diberikan pengertian yang mendalam tentang manfaat DHA. Paling tidak harus memakan 2 sajian ikan kaya omega-3 seminggu dan menghindari kompetitor dari omega-3 ini seperti makanan yang siap saji dan minyak jagung. Suplemen minyak alga dan telur yang diiperkaya DHA dapat menjadi sumber alternatif bagi ibu hamil yang tidak makan ikan.
Namun demikian ada hal yang perlu diperhatikan bahwa konsumsi omega-3 yang berlebihan dapat berisiko pada kesehatan karena mempunyai efek sebagai pengencer darah, menekan kekebalan tubuh, dan gangguan pencernaan. Tetapi sampai saat ini sebetulnya belum pernah ada laporan tentang efek buruk ini.
Sebagai penutup telah disampaikan manfaat DHA dan EPA pada masa kehamilan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sistem saraf pusat bayi dan anak-anak. Untuk itu ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi DHA sesuai yang direkomendasikan.