[pullquote]Buah hati Anda begitu asyiknya berkegiatan. Setiap week end nyaris waktunya habis untuk ekstrakurikuler. Apa tidak mengganggu pelajaran di sekolahnya ?[/pullquote]
Energi anak-anak memang selalu berlebih. Kadang kita sebagai orangtua merasa lelah melihat mereka yang tak bisa diam. Lihat saja Lily (35), yang geleng-geleng kepala melihat aktivitas dua buah hatinya, Anin (9) dan Dio (6). Setiap Sabtu dan Minggu, ia mengantar putri sulungnya mengikuti ekstrakurikuler tae kwon do, siangnya kelompok ilmiah remaja sampai sore. Minggu pun tak bisa diganggu gugat. Anin kerap menolak diajak beranjangsana ke acara keluarga, karena ekskul basket. Ia baru bisa diajak siang hari, itu pun dengan catatan ia tidak kelelahan. Selain week end, kegiatan ekstrakurikuler juga dilakukan pulang sekolah. “Apa gak capek ya anak ini?” pikir Lily.
Kegiatan ekstrakurikuler biasanya ada di sekolah-sekolah, yang kadang kala menjadi bahan pertimbangan orangtua dalam memilikih sekolah anak. Kegiatan ini biasanya bersinergi dengan sekolah agar siswa dapat menyalurkan aktivitasnya secara positif. Dengan kata lain kegiatan ekstrakurikuler merupakan wadah pengembangan diri, di luar mata pelajaran sekolah sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah.
Tujuan diselenggarakannya ekstrakurikuler adalah agar anak dapat mengekspresikan diri sesuai kebutuhan bakat dan minat pada diri siswa. Sekolah yang baik biasanya menyediakan konselor yang berperan mengarahkan penempatan dan penyaluran yang tepat sesuai kemampuan, bakat, minat, serta pribadinya. Dengan begitu, agar anak dapat memperoleh hasil belajar yang baik dibutuhkan pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler seiring dengan kebiasaan belajar yang baik. Artinya, anak tidak melulu belajar, namun juga memperoleh ruang untuk mengeskresikan hobi dan kegemarannya.
Manfaat kegiatan ekstrakurikuler antara lain :
- Melatih anak dalam berorganisasi dan bersosialisasi.
- Sebagai latihan dasar kepemimpinan.
- Melatih anak berinteraksi dengan dunia luar sekolah.
- Mengasah keterampilan yang dimiliki seorang anak, sebagai basic kepribadiannya kelak.
- Belajar mengatasi masalah.
- Melatih hubungan interpersonal.
- Melatih anak bagaimana menghargai kelebihan orang lain.
- Memotivasi cita-cita yang akan ia latih.
- Anak memiliki wawasan yang luas.
Ringkasnya adalah kegiatan ekstrakurikuler merupakah ‘sekolah khusus’ dalam hal membentuk kepribadian anak, dimana mereka dihadapkan pada masalah dan dapat belajar memecahkan masalah tersebut.
Bimbingan guru
Kegiatan ekstrakurikuler biasanya terkoordinasi dengan program sekolah, dan dalam pelaksanaannya dibimbing oleh guru atau sepengetahuan guru sekolah. Dengan demikian diharapkan tidak mengganggu proses belajar dan mengajar di sekolah.
Selain bermanfaat bagi siswa, di lain pihak, guru juga dapat memperoleh manfaat dalam mengenal karakter anak. Apa jenis minat anak didiknya, dan ke arah mana membimbing anak yang bersangkutan. Misalnya anak yang memilih kegiatan science, berarti lebih berminat ke bidang eksakta, dan sebagainya. Bukankah anak memiliki kecerdasan multi-intelegence ? Inilah cara untuk mengeksplorasi kecerdasan anak dan mengembangkannya.