Pekerjaan rumah punya sisi positif dan negatif pada anak. Langkah apa yang harus dilakukan orangtua dan guru untuk menyeimbangkan kedua sisi tersebut?
Pekerjaan rumah (PR) adalah tugas sekolah yang harus dikerjakan anak di rumah untuk mengasah pemahaman anak akan materi yang telah disampaikan guru di sekolah. Pekerjaan rumah menyenangkan bagi anak yang senang pelajaran tersebut, namun tidak menyenangkan bagi anak lain yang menganggap tugas ini hanya akan mengurangi waktu bermainnya.
Reaksi orangtua pun berbeda, ada orangtua yang merasa wajar dengan adanya PR, ada pula orangtua yang memilih sekolah yang tak memberikan PR pada anaknya. Sebenarnya sejauh mana tugas sekolah memberi pengaruh pada anak sehingga terkadang orangtua dan guru perlu mempertimbangkan banyak hal sebelum memberikan ke anak?
Sisi positif Pekerjaan rumah
- Pekerjaan rumah bisa menjadi sarana bagi anak untuk mengasah keterampilan dan kemampuan terkait subjek pengajaran di kelas.
- Pekerjaan rumah mampu mengembangkan sikap positif terhadap pekerjaan sekolah yang dilakukan di dalam dan/atau di luar kelas.
- Mengerjakan PR diharapkan dapat meningkatkan keselarasan proses belajar mengajar di rumah dan di sekolah.
- Mengerjakan PR dapat melatih diri anak sebagai pribadi mandiri yang mampu belajar sendiri.
Sisi negatif pekerjaan rumah
- Pekerjaan rumah menjadi beban bagi anak. Guru sebaiknya mampu menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan yang dapat memicu rasa ingin tahu dan kecintaan murid terhadap subjek yang diajarkan.
- Pekerjaan rumah cenderung menghabiskan waktu efektif anak di luar kelas sehingga beberapa guru memilih untuk memanfaatkan waktu yang ada di kelas untuk mengerjakan dan membahas soal latihan yang terkait dengan subjek pembelajaran.
- Pekerjaan rumah kurang efektif untuk mengembangkan rasa tanggung jawab karena menggunakan system Adanya PR membuat anak dibiasakan untuk mengumpulkan tugas tepat waktu dengan sangsi tertentu apabila tidak mengerjakannya.
Menyeimbangkan sisi positif negatif
- Pekerjaan rumah diberikan ketika anak memasuki jenjang pendidikan sekolah menengah pertama. Jika sangat diperlukan, dapat diberikan sejak kelas tiga sekolah dasar dengan mempertimbangkan perhitungan waktu kerja yang sesuai usianya.
- Pemberian pekerjaan rumah sebaiknya mempertimbangkan waktu kerja yang sesuai dengan usianya. Sebagai contoh, seorang anak yang duduk di kelas 3 SD hanya mengerjakan PR yang waktu kerjanya maksimal 30 menit/hari.
- Pekerjaan rumah meliputi materi pelajaran yang sudah dipelajari. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa pemberian PR terkait pelajaran yang sudah dipelajari beberapa minggu atau bulan sebelumnya, lebih efektif daripada PR yang meliputi materi yang sedang dipelajari.
- Pekerjaan rumah hendaknya disiapkan sesuai dengan usia dan kemampuan anak sehingga dapat dipastikan mereka dapat menyelesaikannya secara mandiri dalam batas waktu yang ada.