[quote type=”center”]Membagi perhatian, waktu, dan kasih sayang untuk orangtua yang memiliki anak lebih satu tentu saja butuh strategi. Karena tak ada orangtua yang mau dicap “pilih kasih” oleh anak-anaknya.[/quote]
Apa kebutuhan anak ?
1. Anak berharap orangtua peka terhadap kebutuhan mereka untuk diperhatikan. Tidak semua anak bisa mengungkapkan harapannya dengan bahasa verbal sehingga terkadang kebutuhan ini tidak tersalurkan. Tidak setiap anak juga bisa mengungkapkan perasaan dan kecemasannya sehingga anak terkadang memiliki persepsi yang berbeda ketika melihat orangtua memperhatikan sibling dan merasa tidak diperhatikan.
2. Anak berharap mendapat kesempatan yang sama untuk mengungkapkan pendapatnya. Terkadang, hal ini tidak diperoleh dalam kegiatan yang melibatkan semua anak bersama-sama. Anak yang lebih tua mungkin ingin dipandang lebih baik bila ada anak lebih muda, dan di sisi lain, terkadang anak yang lebih muda juga tidak merasa cukup percaya diri untuk bicara di depan anak yang lebih tua.
Trik membagi perhatian, waktu, dan kasih sayang
- Bila memungkinkan, coba buat quality time bersama masing-masing anak. Baik antara anak dengan ibu, dengan ayah, dan juga dengan kedua orangtua.
- Sediakan waktu untuk anak, perhatikan kapan anak senang bicara, ajak anak bicara dan perhatikan minatnya.
- Tanya pendapat anak. Anak perlu merasa aman, karena itu dengarkan ceritanya dan tahan dulu komentar Anda.
- Beri perhatian pada kegiatan dan minat anak, libatkan diri Anda dan tunjukkan apresiasi.
Perlukah berbincang empat mata saja ?
Penting sekali. Ini dia alasan utama mengapa komunikasi one on one (komunikasi empat mata antara orang tua dan satu anak) diperlukan :
- Membantu anak merasakan kepedulian orangtua terhadap apa yang terjadi pada mereka. Pada anak-anak yang berbeda tahap perkembangan, komunikasi one on one juga penting mengingat pola komunikasi yang sudah berbeda karena itu tidak bisa dilakukan bersamaan.
- Orangtua juga bisa memantau kondisi anak dan mengantisipasi dampak bila anak mengalami masalah. Mengingat keterbukaan informasi dan tingkat kejahatan terhadap anak yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun, menjadi penting untuk mengetahui berbagai peristiwa di sekitar anak dan bagaimana anak mempersepsi hal ini.
Rambu-rambu komunikasi on one one
- Ajak anak bicara, bukan sekadar menasihati atau memarahi.
- Beri perhatian penuh ketika anak bicara dengan Anda, walaupun dalam keadaan ramai. Tatap matanya dan dengarkan baik-baik ucapannya. Bila Anda sedang bicara dengan orang lain, jangan langsung potong bicara anak, dengarkan satu kalimat lalu sampaikan bahwa Anda perlu menyelesaikan urusan Anda terlebih dahulu.
- Percakapan menjelang waktu tidur. Buat kebiasaan untuk bercakap-cakap sejenak menjelang tidur dengan masing-masing anak. Bahas tak hanya tentang kegiatannya, tapi bagaimana perasaan anak terhadap pengalamannya.
- Temani anak dalam kegiatan yang menjadi hobinya dan tunjukkan ketertarikan Anda.
- Libatkan diri Anda sebagai teman bermain anak.
- Bila anak bertanya pendapat Anda, beri saran-saran alternatif dan ajak anak untuk mempertimbangkan sendiri keputusannya.
- Perhatikan kondisi psikologis anak, jangan paksa anak bercerita ketika ia pulang sekolah dengan wajah lesu. Beri waktu untuk memulihkan tenaganya, dan tawarkan untuk membantu.
Piawai bergantian
Bagaimana membagi tugas dengan pasangan dalam hal komunikasi dengan masing-masing anak? Asah-asih-asuh anak dilakukan bersama-sama antara ibu dan ayah. Bila kesadaran akan pentingnya peran kedua orangtua ini sudah dimiliki oleh kedua orangtua, maka pembagian tugas dapat dibicarakan dengan baik dan disepakati bersama. Tidak ada pembagian tugas baku untuk ibu maupun ayah.
Penelitian menunjukkan bahwa terkadang ayah cenderung menekankan pada prestasi sedangkan ibu lebih pada pengasuhan, namun bukan berarti tidak bisa bertukar peran. Baik ibu maupun ayah bisa melakukan berbagai kegiatan bersama anak dan masing-masing menyumbangkan peran yang sama penting untuk perkembangan emosi dan sosial anak.
Hal yang perlu diperhatikan adalah kenyamanan anak. Bisa saja si kakak lebih nyaman bicara dengan ibu sementara adik bisa lebih terbuka ketika bicara dengan ayah. Hal ini sebaiknya tidak diterjemahkan sebagai bentuk rasa sayang lebih besar terhadap salah satu orangtua.
Ada baiknya orangtua juga saling berkomunikasi tentang kegiatan mereka dengan masing-masing anak sehingga memiliki informasi yang sama dan bisa saling bertukar pendapat dan melakukan evaluasi bersama terhadap pendekatan yang digunakan. Selamat berbincang empat mata, ya.