[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]G[/dropcap]angguan jantung bukan cuma menimpa orang dewasa, anak-anak pun berpotensi mengalaminya. Hanya bedanya, orang dewasa memperoleh kelainan ini sebagian besar dari proses perjalanan hidup. Sedangkan pada anak, penyakitnya muncul sejak lahir.
Penyakit jantung bawaan (PJB) termasuk kelainan bawaan yang sering terjadi, mencapai 30%. Dilaporkan pula bahwa gangguan ini paling banyak menimbulkan kegawatan dan kematian pada awal kehidupan. Setiap tahun di Indonesia, diperkirakan terdapat 40 ribu anak mengidap kelainan jantung bawaan. Sepertiga dari mereka memperlihatkan gejala pada minggu-minggu pertama.
Penyakit jantung bawaan pada anak ada 2 macam:
- Kelainan jantung sudah ada sejak dalam kandungan
- Penyakit jantung baru didapat oleh anak setelah lahir karena kegagalan menutupnya katup jantung yang normalnya terjadi setelah lahir.
Gejala pada penyakit jantung bawaan bisa beragam, mulai dari sesak nafas, keringat banyak, biru pada mulut maupun kaki, cepat lelah, berat badan sulit naik, dan sering terserang infeksi paru yang berulang. Atau, bisa juga Anda memperhatikan bayi waktu minum ASI/susu apakah ia seringkali berhenti sebelum kenyang, atau terlalu lama menghabiskan susunya.
Bila dicurigai adanya penyakit jantung bawaan, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan darah, rekam jantung, Echocardiography dan kateterisasi bila diperlukan. Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut dilakukan untuk memastikan adanya penyakit jantung bawaan, menentukan jenisnya, dan tindakan apa yang harus dilakukan.
Langkah pengobatan
Pengobatan terhadap penyakit jantung bawaan cukup beragam, tergantung jenis kelainannya. Ada yang hanya membutuhkan obat-obatan untuk mengurangi keluhan atau gejala yang muncul. Ada yang membutuhkan operasi dan ada pula yang membutuhkan kateterisasi.
Malahan, ada anak yang tidak membutuhkan obat-obatan dan tindakan apapun. Upaya itu cuma dapat diberlakukan terhadap anak yang tidak menunjukkan gejala. Demikian halnya pada sebagian kecil gangguan jantung, bisa terjadi penutupan lubang secara spontan sebelum anak berumur dua tahun