[pullquote]Kanker payudara ternyata bukan hanya mengincar kaum perempuan, pria pun dapat mengalaminya. Bagaimana gejalanya? Siapa saja yang berisiko terkena? [/pullquote]
Meski tidak berkembang, sesungguhnya pria memiliki jaringan payudara yang sama dengan perempuan. Hanya bedanya, payudara pria memproduksi estrogen (hormon perempuan) dalam jumlah sedikit. Seperti diketahui hormon estrogen merupakan salah satu pemicu kanker payudara.
Dengan demikian, walaupun kemungkinannya sangat kecil, pria juga memiliki peluang terserang kanker payudara. Sayangnya, banyak pria tak memahami hal ini, bahwa mereka pun dapat terserang kanker payudara.
Charles Shapiro, MD, direktur dari breast medical oncology di Ohio State University, Colombus, menyatakan salah satu tanda gejala awal kanker payudara pada pria adalah benjolan di bagian dada, baik sakit atau pun tidak. Benjolan ini lebih mudah dideteksi karena sedikitnya jumlah lemak yang ada di payudara mereka.
Selain benjolan, gejala lain adalah perubahan kulit payudara, seperti lesung, mengerut, kemerahan atau bersisik, perubahan pada puting susu, seperti kemerahan, bersisik atau puting susu melesak ke dalam, atau keluar cairan dari puting susu.
Faktor risiko kanker payudara
- Usia antara 60 – 70 tahun (namun tak tertutup kemungkinan dialami pria dengan usia lebih muda).
- Mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
- Mengonsumsi obat yang memicu hormon estrogen.
- Sejarah keluarga dengan kanker payudara.
- Penyakit hati seperti sirosis
- Obesitas
- Sindrom Klinefelter’s (merupakan salah satu jenis kelainan genetik yang sering dialami oleh kaum pria. Kelainan ini biasanya terjadi akibat hasil dari penggandaan ekstra kromosom X pada setiap sel. Di dunia, sindrom Klinefelter dialami oleh satu di antara 500 pria hingga satu di antara 1.000 pria)
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan
Dokter mungkin akan meminta Anda menjalani mammogram, USG payudara, dan biopsi dari sampel jaringan payudara untuk mendiagnosis kanker payudara pada pria. Anda juga mungkin memerlukan tes lain yang terkait dengan hormon dan protein dalam tubuh.
Pengobatan kanker payudara pada pria
Sama dengan kanker payudara pada perempuan, mengetahui stadium penyakit (setelah biopsi). Dokter akan memeriksa perkembangan dari penyakit dan status kesehatan Anda sebelum memilih dan menerapkan tahap pengobatan: operasi, kemoterapi, dan radioterapi.
Untuk memastikan tingkat pertumbuhan dari penyakit ini, dokter akan mendiagnosis berdasarkan hasil dari rontgen, CT scan, MRI, PET scan, dan biopsi.
Mengingat kanker payudara tak terpikirkan akan diidap oleh pria, seringkali diagnosanya terlambat dilakukan, dan pasien datang sudah dalam stadium lanjut. Karenanya disarankan bagi pria untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Dan bila ada perubahan pada payudara atau merasakan sesuatu yang beda dari biasanya (misalnya nyeri) segera konsultasikan dengan onkolog.
Konsultan: dr. Walta Gautama, Sp.B(K)Onk – RS Kanker Dharmais, Jakarta