Kenali apa saja pemicu kanker payudara, dan lakukan pencegahannya.
Ancaman kanker di Indonesia semakin meningkat seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat. Menurut Organisasi Penanggulangan Kanker Dunia dan Badan Kesehatan Dunia, diperkirakan terjadi peningkatan 300% kejadian kanker di dunia pada tahun 2030, dan mayoritas terjadi di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
Kanker tertinggi yang terjadi pada perempuan di Indonesia adalah kanker payudara dan kanker serviks. Sedangkan pada laki-laki adalah kanker paru dan kanker kolorektal. Pria pun memiliki kemungkinan mengalami kanker payudara dengan perbandingan 1 di antara 1000.
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebab kanker, yang pasti faktor penyebabnya tidak berdiri sendiri, melainkan multifaktor. Usia, riwayat keluarga, hormonal, penggunaan obat-obatan tertentu, tidak menikah, melahirkan anak pertama setelah usia 35, tidak menyusui, kondisi stres, diduga menjadi pemicu terjadinya kanker payudara.
Di antara faktor tersebut, yang paling signifikan adalah usia lanjut dan riwayat keluarga dengan kanker payudara. Risiko meningkat untuk seorang wanita yang memiliki jenis benjolan payudara jinak tertentu dan meningkat secara signifikan untuk wanita yang sebelumnya menderita kanker payudara atau ovarium.
Seorang wanita yang ibu, saudara perempuan, atau anak perempuannya menderita kanker payudara memiliki kemungkinan dua hingga tiga kali lebih besar untuk terserang penyakit, terutama jika lebih dari satu tingkat pertama yang terkena. Para peneliti telah mengidentifikasi dua gen yang bertanggung jawab atas kasus kanker payudara familial. Gen-gen ini dikenal sebagai BRCA1 dan BRCA2. Sekitar satu wanita dari 200 membawa gen.
Umumnya, wanita di atas usia 50 lebih mungkin terkena kanker payudara daripada wanita yang lebih muda, dan wanita Afrika-Amerika lebih berisiko dibanding orang Kaukasia untuk terserang kanker payudara sebelum menopause.
Mencegah kanker payudara
- Olahraga secara teratur: Studi membuktikan bahwa wanita yang berolahraga mengurangi risiko terkena kanker payudara. Hal ini telah dibuktikan terutama pada wanita yang lebih muda dan pra-menopause. Olahraga juga dapat membantu wanita dengan kanker payudara lebih baik mentoleransi efek samping pengobatan dan pulih lebih cepat setelah operasi. Itu juga dapat memiliki dampak yang lebih baik pada kelangsungan hidup.
- Makan sehat: Diet memainkan peran yang sangat kecil tetapi terukur dalam pencegahan kanker payudara. Lemak jenuh dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara, sedangkan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dapat membantu mengurangi risiko.
- Say no to alkohol dan rokok: Wanita peminum alkohol dan wine gelas mengalami peningkatan risiko kanker payudara. Demikian juga merokok, dapat meningkatkan risiko kanker.
Deteksi dan pengobatan dini masih merupakan strategi terbaik untuk hasil pengelolaan kanker yang lebih baik. Berikut ini adalah strategi umum, tetapi tanyakan dokter Anda persis apa yang harus Anda lakukan untuk membantu mencegah kanker payudara atau menemukannya lebih awal.
- Lakukan pemeriksaan medis dan mammogram secara teratur. The American Cancer Society merekomendasikan wanita usia 40 – 44 harus memulai skrining mammogram, dan lakukan setahun sekali ketika berusia 45-54. Para ahli merekomendasikan mammogram pada usia 40 tahun atau lebih awal, terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga kanker payudara.
- Jika Anda menggunakan kontrasepsi, tanyakan dokter Anda tentang pro dan kontra pil KB.
- Studi menunjukkan bahwa penggantian hormon, terutama terapi dengan kombinasi estrogen dan progestin, dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Anda dan dokter Anda dapat mendisksuikan hal ini berdasarkan risiko kanker payudara Anda.
Sadari sebagai langkah awal
Anda lah yang mengenal diri sendiri. Lakukan pemeriksaan payudara sendiri (sadari) secara rutin, terutama saat mandi dengan meraba area seputar payudara dengan posisi lengan diangkat ke atas. Bila Anda merasakan adanya benjolan aneh disekitar jaringan payudara atau bahkan salah satu payudara tampak lebih besar, konsultasikan kepada dokter.
Referensi:
- https://www.webmd.com/breast-cancer/guide/what-causes-breast-cancer
- https://www.webmd.com/breast-cancer/guide/understanding-breast-cancer-prevention
- http://www.pusdatin.kemkes.go.id/article/view/17020100002/bulan-peduli-kanker-payudara.html