Masalah kesehatan apa yang paling rentan dialami perempuan?
Perempuan memang dilahirkan multi-talenta–berikut kewajiban dan tanggung jawabnya. Tanggung jawab dan aktivitas yang begitu banyak seharusnya diiringi pula dengan kondisi tubuh yang prima. Jika tidak, beberapa gangguan kesehatan rentan dialami perempuan. Berikut 10 diantaranya;
- Gangguan reproduksi. Memasuki usia reproduktif, perempuan rentan mengalami gangguan dalam sistem reproduksi, misalnya gangguan haid. Oleh karena itu, sebaiknya kita selalu memperhatikan siklus, lama, dan jumlah menstruasi. Buat catatan kecil tentang jadwal haid Anda. Ini nantinya bermanfaat untuk mengetahui secara dini apabila ada kelainan.
- Gangguan kehamilan. Gangguan kehamilan dapat terjadi kapan saja, pada kehamilan muda, atau pada masa kehamilan akhir, sampai pada saat menjelang persalinan. Gangguan kehamilan yang dapat dialami antara lain muntah-muntah, hipertensi, infeksi, kehamilan terganggu, perdarahan dan lain sebagainya. Upaya pencegahan dapat dilakukan selama pemeriksaan kehamilan rutin.
- Kanker leher rahim. Kanker leher rahim merupakan kanker nomor 2 terbanyak pada perempuan dan berhubungan dengan infeksi virus HPV. Pencegahan paling efektif adalah melalui pendeteksian dini dengan pemeriksaan pap smear, yang bisa mendeteksi pertumbuhan sel-sel yang memiliki potensi berkembang menjadi sel kanker.
- Kanker payudara. Ini kanker yang sering terjadi pada perempuan di bawah 60 tahun. Penyakit ini dapat diketahui sejak dini dengan cara memeriksa payudara sendiri (SADARI) setiap hari. Amati adanya perubahan bentuk payudara yang tidak normal.
- Anemia. Di Indonesia, 1 dari 2 penduduk menderita anemia. Dari sekian banyak penderita anemia, wanita usia reproduktiflah yang cenderung paling rentan. Untuk mencegah anemia, perbanyak konsumsi makanan yang mengandung zat besi dan kurangi konsumsi teh dan kopi.
- Depresi. Menurut WHO, perempuan lebih rentan mengalami depresi dan kecemasan dibandingkan laki-laki. Diperkirakan 73 juta perempuan dewasa di seluruh dunia yang menderita gangguan depresi setiap tahunnya. Salah satu contoh gangguan depresi yang terjadi pada 13% perempuan adalah depresi yang terjadi setelah kelahiran (postpartum depression).
- Infeksi Saluran Kemih (ISK). Perempuan lebih sering terserang ISK dibanding pria karena perempuan memiliki uretra yang lebih pendek dan yang letaknya berdekatan dengan anus. Oleh karena itu, bakteri dari luar maupun yang terdapat pada anus lebih mudah mencapai saluran kemih perempuan. Selain itu, aktivitas seksual juga dapat meningkatkan risiko penyebaran bakteri ke saluran kemih.
- Kelelahan kronis. Sindrom kelelahan kronis (chronic fatigue syndrome-CFS) ditandai dengan kelelahan berkepanjangan disertai berbagai gejala lainnya. Gejala-gejala yang sering dikeluhkan adalah adanya kelelahan setelah beraktivitas, tidak merasa bugar saat setiap bangun tidur, nyeri otot dan sendi, gangguan kemampuan berpikir kognitif, dan gejala kelelahan psikis.
- Masalah berat badan. Sesuatu hal yang wajar jika setiap perempuan mendambakan penampilan yang sempurna, termasuk dalam hal bentuk tubuh. Namun, kadang-kadang kebiasaan makan yang tidak sehat, makan tidak teratur, jarang berolahraga, dan kurang istirahat menyebabkan munculnya masalah berat badan.
- Nyeri otot. Nyeri otot yang dialami oleh perempuan disebabkan oleh faktor hormonal, misalnya sakit kepala dan nyeri otot di bawah perut menjelang menstruasi, dan faktor eksternal yang dapat disebabkan oleh karena pemakaian sepatu berhak tinggi. Penggunaan sepatu hak tinggi ini berkaitan dengan gangguan pada otot-otot yang mengalami kontraksi berlebihan, terutama pada otot kaki dan otot betis yang berfungsi sebagai penopang.
Referensi:
- World Health Organization (WHO) 2010. Hyperlink “http://www.who.int/” www.who.int/
- Hooton TM. Recurrent urinary tract infection in women. International Journal of Antimicrobial Agents 2001;17:259–68