Kebanyakan orang buang air kecil 4 sampai 6 kali sehari, yang lebih sering pada siang hari, dengan jumlah total air seni (urin) sekitar 700cc sampai 1 liter. Meningkatnya buang air kecil bisa karena memang jumlah urin yang banyak atau Anda sering ke kamar mandi untuk buang air kecil meski jumlah urin total per hari masih normal.
Antara banyak atau sering?
Jika Anda termasuk kelompok yang pertama, yaitu jumlah urin perhari memang meningkat, pertimbangkan beberapa hal sebagai penyebabnya:
- Terlalu banyak mengonsumsi air, misalnya pada keadaan stres (psikologis) yang membuat seseorang minum terus dan biasanya terjadi pada wanita usia pertengahan. Begitu juga apabila sedang mengonsumsi obat yang menyebabkan mulut kering yang membuat rasa ingin minum meningkat.
- Minum obat-obatan yang fungsinya atau efek sampingnya adalah pengeluaran urin atau minuman yang mengandung alkohol atau kafein)
- Kadar gula tinggi dalam darah (misalnya pada diabetes melitus)
- Mengidap penyakit yang cukup jarang yaitu diabetes insifidus karena kekurangan hormon antidiuretik. Perlu dicurigai bila volume air seni mencapai lebih dari 3 liter perhari.
Volume urin meningkat disebabkan oleh terganggunya kemampuan ginjal untuk memekatkan urin, misalnya akibat kelainan di otak yang tidak mampu mengeluarkan hormon antidiuresis, atau penyakit di ginjal sendiri sehingga tak mampu mengatur keluar masuknya cairan. Beberapa makanan atau obat juga bisa membuat pemekatan air di ginjal terganggu. Ginjal juga selalu menjaga agar cairan di dalam tubuh seimbang. Jadi, bila Anda banyak minum, ginjal yang sehat akan mampu mengeluarkan kelebihan air tersebut dan terjadilah peningkatan volume urin.
Bila Anda termasuk kelompok yang kedua, yaitu volume urin total perhari normal tetapi sering buang air kecil, pertimbangkan ada sesuatu yang mengiritasi atau menekan kandung kemih. Penyebab yang paling sering adalah infeksi saluran kemih bawah, penyebab lebih jarang seperti batu atau tumor yang menekan kandung kemih. Keadaan sering buang air kecil juga bisa terjadi jika kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar (misalnya pada ibu hamil). Satu hal lagi yang tak boleh dilupakan adalah pembesaran prostat pada pria terutama bila muncul mulai usia tengah baya.
Pada infeksi kandung kemih, biasanya tak hanya sering buang air kecil, Anda juga akan mengeluh nyeri atau tak bisa menahan buang air kecil, urin terlihat lebih keruh, sakit di area atas tulang kemaluan (suprapubik). Mungkin Anda sering bolak balik ke kamar mandi di malam hari. Jika infeksi naik ke ginjal, maka keluhan akan makin nyata. Anda akan mengeluh demam menggigil, sakit pinggang, hingga rasa mual atau muntah.
Batu di kandung kemih juga bisa membuat Anda sering buang air kecil yang biasanya disertai rasa tidak lampias (kurang lancar). Begitu juga dengan gangguan prostat pada pria.
Mengobati penyebab gangguan berkemih ini akan menghilangkan keluhan sering buang air kecil. Beberapa penyakit dapat dicegah, misalnya infeksi saluran kemih dicegah dengan selalu menjaga kebersihan area kemaluan dan banyak minum air. Untuk ibu hamil atau pengidap diabetes melitus, perlu pemeriksaan uji saring untuk memeriksa apakah ada bakteri dalam urinnya, karena sering sekali infeksi ini tidak disertai keluhan.
Referensi :
- Kidney and urinary tract disorder. The Merck Manual Online Medical Library, March 2007
- Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid I, PB PAPDI, Jakarta, 2006