[quote type=”center”]Salah satu penyebab kematian dan cacat pada bayi yang baru lahir adalah infeksi TORCH selama kehamilan. Itu sebabnya pemeriksaan TORCH penting dilakukan terutama bagi perempuan yang memiliki risiko.[/quote]
TORCH (Toksoplasma, Rubela, Cytomegalovirus/CMV dan Herpes simplex) merupakan sekelompok infeksi yang dapat ditularkan dari perempuan hamil kepada bayinya. Perempuan yang terinfeksi selama masa kehamilan memiliki risiko tinggi menularkankan ke janin, dan bisa berakibat fatal.
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]T[/dropcap]idak semua perempuan perlu tes TORCH. Tes TORCH penting bagi perempuan yang memiliki risiko tinggi, dengan kriteria sebagai berikut :
- Perempuan yang gemar mengonsumsi sayuran mentah (salad atau karedok).
- Perempuan yang senang mengonsumsi daging yang tidak dimasak sempurna.
- Perempuan yang suka memelihara binatang seperti kucing, anjing tapi tidak memperhatikan kebersihan binatang peliharaannya.
Biaya skrining untuk TORCH ini memang relatif mahal, tapi biaya kuratif ini akan jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya pengobatan. Sedangkan untuk diagnostik TORCH biasanya dengan mengambil sampel cairan air ketuban lalu diperiksa di laboratorium dengan menggunakan PCR.
Sedangkan untuk skrining biasanya dengan mengambil sampel darah di lengan lalu diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan ini bisa dilakukan sebelum kehamilan (prenatal), saat trimester pertama kehamilan atau bayi baru lahir (neonatal).
Pemeriksaan saat trimester pertama dilakukan untuk melihat antibodinya, jika hasilnya dari negatif menjadi positif maka diberikan terapi untuk mengurangi transmisi dari ibu ke bayi, sedangkan pemeriksaan neonatal untuk mengetahui apakah bayi memiliki antibodi atau tidak.
Infeksi TORCH bisa melewati dari ibu ke janin dan dapat meningkatkan risiko kematian janin atau abnormalitas (kecacatan), karenanya deteksi dini dan terapi sangat penting untuk melindungi janin.
Infeksi TORCH meliputi :
@ Toksoplasma
Infeksi disebabkan oleh parasit protozoa Toxoplasma gondii. Infeksi ditularkan dari hewan ke manusia atau melalui makanan dan air yang sudah tercemar. Parasit bisa ditularkan dari ibu ke plasenta yang menyebabkan kecacatan. Sekitar 5-10% akan mengalami keguguran spontan, 8-10% mengakibatkan bayi lahir dengan kerusakan mata atau otak yang parah dan 10-13% bayi yang selamat mengalami gangguan penglihatan.
@ Rubella
Sering disebut sebagai campak Jerman. Rubella pada trimester pertama kehamilan sekitar 90% mengalami risiko kelainan bawaan seperti buta, tuli, penyakit jantung, keterbelakangan mental, bahkan keguguran.
@ Cytomegalovirus (CMV)
Termasuk kelompok virus herpes dan virus ini termasuk yang paling banyak tersebar di dunia. Penyakit ini ditularkan melalui kontak seksual atau selama kehamilan. Sekitar 10% menyebabkan komplikasi dan 80-90% mengalami gangguan pendengaran, penglihatan dan berbagai variasi keterbelakangan mental.
@ Virus herpes simplex (HSV)
Ada 2 tipe virus yaitu herpes simplex virus 1 (HSV 1) dan herpes simplex virus (HSV 2). Umumnya ditularkan melalui kontak sosial pada masa anak-anak atau kontak seksual pada orang dewasa. Kedua tipe HSV ini bisa mengakibatkan gangguan parah pada janin atau bayi lahir dan bahkan berakibat fatal.
Cegah dengan vaksin
Salah satu upaya adalah dengan melakukan vaksinasi rubella sebelum kehamilan dengan keefektifan 100%, serta melakukan konseling mengenai kebersihan untuk menurunkan risiko toksoplasma dan CMV.
Fatal akibatnya
Jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita Toxoplasmosis bawaan. Pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa, misalnya kelinan mata dan telinga, retardasi mental, kejang-kejang dan ensefalitis.
Diagnosis Toxoplasmosis secara klinis sukar ditentukan karena gejala-gejalanya tidak spesifik atau bahkan tidak menunjukkan gejala (sub klinik). Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium mutlak diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Pemeriksaan yang lazim dilakukan adalah Anti-Toxoplasma IgG, IgM dan IgA, serta Aviditas Anti-Toxoplasma IgG.