Bulan Ramadhan di depan mata, agar kecukupan gizi selama puasa terpenuhi, berikut saran dari Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Prof. Hardinsyah, MS., PhD.
- Berbukalah dengan yang manis. Kebiasaan Nabi Muhammad SAW, yang menyantap tiga butir kurma setiap berbuka puasa merupakan contoh yang baik, karena kurma mengandung protein, gula, dan kaya serat.
- Saat buka puasa sebaiknya menghindari makan berat, karena sesudah itu menjalankan sholat tarawih. Makanan utama sebaiknya disantap sesudah tarawih. Hindari karbohidrat yang berlebihan, utamanya protein.
- Menu saur sebaiknya dilengkapi dengan protein hewani (daging sapi, ayam, atau telur) dan protein nabati (kacang-kacangan, tempe, tahu).
- Saat saur, sajikan sayur yang kaya serat, misalnya brokoli, kangkung, buncis, kacang panjang, sebaiknya jangan sop karena rendah serat.
- Minum air yang cukup saat saur, agar terhindar dari dehidrasi saat puasa.
- Makanan berprotein lebih baik dikonsumsi saat saur daripada saat berbuka, karena protein lebih menciptakan rasa kenyang lebih lama dibanding karbohidrat.
- Atur alarm Anda, bangun sejam sebelum makan saur, agar persiapan santap saur lebih matang. Saur yang terburu-buru dapat menyebabkan menu saur ‘asal’ kenyang.
Selamat menjalankan ibadah puasa.