[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]K[/dropcap]olik terjadi pada sekitar 20% bayi dibawah 4 bulan. Bayi disebut mengalami kolik jika menangis berlebihan dan sulit ditenangkan minimal 3 hari dalam seminggu. Jika bayi menangis dengan gejala seperti diatas dengan berat badan baik, tidak terdapat gangguan menyusu, maka kemungkinan ia mengalami kolik. Biasanya bayi mulai mengalami kolik pada usia 3 minggu, memburuk saat usia 6 minggu dan akan berhenti sendiri sekitar usia 3 sampai 4 bulan.
Ada beberapa teori penyebab kolik pada bayi: (1)Belum matangnya sistem pencernaan bayi, (2)Belum matangnya sistem susunan saraf pusat sehingga bayi berespon berlebihan terhadap rangsang dari luar, (3)Alergi susu sapi. Teori-teori tersebut masih dalam penelitian, oleh karena itu belum ada solusi yang pasti untuk orang tua untuk mengatasi kolik.
Gejala Kolik
Berikut adalah gejala-gejala kolik yang sering terjadi.
- Tangisan keras dan terus menerus selama 1-3 jam, minimal 3-4 hari dalam 1 minggu.
- Bayi bisa menangis kapan saja, tetapi lebih sering menangis pada sore atau malam hari.
- Wajah bayi memerah pada saat menangis.
- Kaki diangkat kearah perut dan diregangkan.
- Kaki teraba dingin.
- Tangan dikepal.
- Bayi tidak mau minum susu atau menjadi rewel segera setelah minum susu.
- Sulit tidur.
- Bayi mengangkat kepala, tungkai dan mengeluarkan gas.
- Bayi terlihat tidak nyaman dan tampak nyeri.
Penanganan kolik
Karena penyebab pasti kolik belum diketahui, maka belum ada satu carapun yang paling ektif dapat dilakukan untuk mengatasi kolik. Yang paling penting adalah memastikan tidak ada masalah kesehatan yang serius (infeksi saluran cerna, konstipasi, intoleransi laktosa, alergi susu sapi, hernia, patah tulang, radang telinga dll).
Jika sudah pasti tidak ada masalah yang serius, maka yang harus dikerjakan adalah menenangkan dan membuat bayi merasa nyaman. Ada beberapa cara untuk menenangkan bayi, perlu diingat bahwa cara-cara yang berhasil diterapkan pada 1 bayi belum tentu cocok untuk bayi yang lain.
- Pastikan dulu tidak ada penyebab lain bayi menangis misalnya lapar, haus, lelah, mengantuk, ingin dipeluk, kedinginan, kepanasan, nyeri.
- Jika bayi anda mendapat ASI, hindari konsumsi dairy product, bawang merah, kubis, kembang kol, makanan berbumbu, kafein, kacang merah dan makanan lain yang menghasilkan gas. Diskusikan terlebih dahulu hal ini dengan dokter anda.
- Jika bayi anda mendapat susu formula, hindari bayi menelan udara dari botol.
- Jika bayi tanpak kembung, sendawakan bayi sesering mungkin.
- Jangan memberi minum susu atau menyusui secara berlebihan. Hal ini akan memperburuk kolik.
- Jika bayi anda minum susu formula, kemungkinan dokter akan mengganti susu ke formula bebas laktosa atau rendah alergi.
- Buat lingkungan untuk bayi setenang mungkin. Cahaya terang, suara keras atau ribut, banyak orang akan memperburuk kolik.
- Bungkus bayi dengan selimut, gendong serta ayun dengan perlahan.
- Ajak bayi berjalan-jalan.
- Mandikan bayi dengan air hangat atau letakkan botol berisi air hangat di perut bayi.
- Ayun bayi di kursi goyang atau ayunan bayi.
- Usap atau pijat secara perlahan perut bayi.
- Beberapa bayi menyenangi suara ritmik seperti suara vacuum cleaner, mesin cuci, sehingga mendengar suara-suara tersebut bisa menenangkan bayi.
- Berikan air gula kepada bayi untuk mengurangi nyeri.
Sumber :
Roberts DM, Ostapchuk M,O”Brien JG. Infantile colic.Am Fam Physician 2004;70;735-42.