[quote type=”center”]Mengapa perkembangan otak sebelum anak berusia 3 tahun itu penting ?[/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]S[/dropcap]el-sel saraf otak balita berkembang sangat pesat. Hal ini dapat diketahui dari penambahan berat otak ataupun lingkar kepala balita. Ketika bayi lahir, beratnya sekitar 25% dari otak orang dewasa. Kemudian pada usia setahun beratnya sudah mencapai 70% usia otak dewasa. Proses perkembangan otak ini berlangsung sangat cepat hingga balita berusia 3 tahun. Setelah ini proses akan berjalan melambat, yakni pada usia sekolah dan usia remaja.
Mengingat waktu yang sangat terbatas ini, sebaiknya orangtua memanfaatkannya secara baik, yakni dengan memberikan stimulasi sebanyak-banyaknya sejak dini. Stimulasi yang diberikan pada masa ini, sangat efektif untuk mengoptimalkan kecerdasan balita. Sebaliknya, stimulasi yang kurang akan memengaruhi kecerdasan balita. Namun, perkembangan sirkuit otak sangat bergantung pada kualitas nutrisi dan stimulasi yang didapat oleh balita, sejak dalam kandungan, sampai tiga tahun setelah ia dilahirkan.
Dengan pemberian nutrisi yang lengkap dan seimbang sejak di dalam kandungan sampai usia 3 tahun, maka semakin banyak jumlah sel-sel otak bayi. Semakin bagus kualitas percabangan sel-sel otak, dan semakin bagus fungsi sinaps antara sel-sel otak bayi dan balita.
Kualitas sirkuit otak tergantung pada kualitas rangsangan (stimulasi) dan nutrisi yang didapat sejak di dalam kandungan sampai umur 3 tahun pertama. Proses tersebut berlangsung sangat cepat dan kompleks sampai umur 3 tahun, setelah itu melambat pada usia sekolah dan remaja. Oleh karena itu kebutuhan nutrisi dan stimulasi dini sangat penting terutama sejak di dalam kandungan sampai berumur 3 tahun. Semakin dini/sering, bervariasi dan teratur rangsangan yang diterima bayi-balita (sejak hamil 6 bulan sampai umur 3 tahun) maka semakin canggih dan kuat hubungan antar sinaps sel-sel di otak kanan dan kiri.
Fungsi Otak Kiri dan Kanan
Otak kiri terutama mengendalikan aktivitas yang bersifat: teratur, berurutan, rinci, sistematis, matematis. otak kanan terutama mengendalikan aktivitas yang bersifat : berfikir divergen (meluas), imajinasi, ide-ide, kreativitas, emosi, musik, spiritual, intuisi, abstrak, bebas, simultan.
Oleh karena itu, jika kita menginginkan anak dengan kecerdasan multipel harus dilakukan perangsangan (stimulasi) sejak dini sejak di dalam kandungan sampai umur 2 tahun terus menerus, setiap hari, bervariasi dan teratur, dan merangsang otak kiri dan kanan bersama-sama.
Mengapa nutrisi penting untuk perkembangan otak?
Karena tumbuh kembang otak sejak kehamilan 6 bulan sampai umur 2 tahun sangat cepat dan penting, maka bayi membutuhkan banyak protein, karbohidrat dan lemak, karena sampai berumur 1 tahun 60% enerji makanan bayi digunakan untuk pertumbuhan otak. Selain itu bayi dan balita membutuhkan vitamin B1, B6, asam folat, yodium, zat besi, seng, AA, DHA, sphyngomyelin, sialic acid, dan asam-asam amino seperti tyrosine dan tryptophan.
ASI mengandung semua kebutuhan nutrisi tersebut, termasuk AA, DHA, sphyngomyelin dan sialic acid. DHA berpengaruh pada ketajaman penglihatan dan tingkat kecerdasan bayi. Asam lemak omega 3, 6, 9 penting untuk membentuk pembungkus syaraf, demikian pula sphyngomyelin. Asam amino membentuk struktur otak dan zat penghantar rangsang (zat neurotransmitter) pada sambungan sel syaraf. Tyrosine dan Triyptophane merupakan asam amino penting, karena sebagai bahan baku pembuat neurotransmitter katekolamin dan serotonin yang memengaruhi pengendalian diri, pemusatan perhatian (konsentrasi), emosi dan perilaku anak. Vitamin B6 penting untuk enzim otak. Kekurangan zat besi dan yodium akan menyebabkan rendahnya kecerdasan. Seng dibutuhkan untuk pembelahan dan kemampuan membran sel-sel otak.
Sialic acid (SA) dibutuhkan untuk membangun gangliosida membran sel otak/saraf. Gangliosida berada di ujung sel-sel saraf (sinaps), yang berperan penting dalam proses penghantaran impuls dari satu sel saraf ke sel saraf lainnya, yang berpengaruh terhadap kecepatan proses pembelajaran (learning) dan pembentukan memori.
Mengapa stimulasi penting untuk kecerdasan anak?
Stimulasi dini adalah rangsangan bermain yang dilakukan sejak bayi baru lahir (bahkan sebaiknya sejak janin 6 bulan di dalam kandungan) dilakukan dengan penuh kegembiraan, kasih-sayang, setiap hari, untuk merangsang semua sistem indera (pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan, pengecapan). Selain itu harus pula merangsang gerak kasar dan halus kaki, tangan dan jari-jari, mengajak berkomunikasi, serta merangsang perasaan yang menyenangkan dan pikiran bayi dan balita.
Stimulasi sebaiknya dilakukan setiap kali ada kesempatan berinteraksi dengan bayi/balita, misalnya ketika memandikan, mengganti popok, menyusui, menyuapi makanan, menggendong, mengajak berjalan-jalan, bermain, menonton TV, di dalam kendaraan, menjelang tidur.
Stimulasi akan mempengaruhi pertumbuhan sinaps (proses sinaptogenesis), yang membutuhkan banyak sialic acid untuk membentuk gangliosida, yang penting untuk kecepatan proses pembelajaran dan memori.
Rangsangan yang dilakukan dengan suasana bermain dan kasih sayang, sejak lahir, terus menerus dan bervariasi, akan merangsang pembentukan cabang-cabang sel-sel otak, melipatgandakan jumlah hubungan antarsel otak, sehingga membentuk sirkuit otak yang lebih kompleks, canggih dan kuat, sehingga kecerdasan anak semakin tinggi dan bervariasi (multiple inteligence).
Stimulasi bermain sejak dalam kandungan
Stimulasi janin di dalam kandungan dilakukan dengan mengajak berbicara, mengobrol, menyanyikan lagu, membacakan doa, lagu-lagu keagamaan, sambil mengelus-elus perut ibu. .Dapat pula dengan memperdengarkan lagu melalui radio kaset yang ditempelkan di perut ibu.
Stimulasi sebaiknya dilakukan setiap hari, setiap saat ibu dapat berinteraksi dengan janinnya, misalnya sambil mandi, memasak, mencuci pakaian, berkebun, membaca koran/ majalah, menonton TV, di kendaraan, di kantor, di pasar, dimana saja dapat dilakukan stimulasi.
Stimulasi bermain bagi bayi dan balita
Stimulasi sebaiknya dilakukan setiap kali ada kesempatan berinteraksi dengan bayi/balita. misalnya ketika memandikan, mengganti popok, menyusui, menyuapi makanan, menggendong, mengajak berjalan-jalan, bermain, menonton TV, di dalam kendaraan, menjelang tidur.
- Stimulasi untuk bayi 0 – 3 bulan dengan cara: mengusahakan rasa nyaman, aman dan menyenangkan, memeluk, menggendong, menatap mata bayi, mengajak tersenyum, berbicara, membunyikan berbagai suara atau musik bergantian,menggantung dan menggerakkan benda berwarna mencolok (lingkaran atau kotak-kotak hitam-putih), benda-benda berbunyi, mengulingkan bayi ke kanan-ke kiri, tengkurap-telentang, dirangsang untuk meraih dan memegang mainan
- Umur 3 – 6 bulan ditambah dengan bermain ‘cilukba’, melihat wajah bayi dan pengasuh di cermin, dirangsang untuk tengkurap, telentang bolak-balik, duduk.
- Umur 6 – 9 bulan ditambah dengan memanggil namanya, mengajak bersalaman, tepuk tangan, membacakan dongeng, merangsang duduk, dilatih berdiri berpegangan.
- Umur 9 – 12 bulan ditambah dengan mengulang-ulang menyebutkan mama-papa, kakak, memasukkan mainan ke dalam wadah, minum dari gelas, menggelindingkan bola, dilatih berdiri, berjalan dengan berpegangan.
- Umur 12 – 18 bulan ditambah dengan latihan mencoret-coret menggunakan pensil warna, menyusun kubus, balok-balok, potongan gambar sederhana (puzzle) memasukkan dan mengeluarkan benda-benda kecil dari wadahnya, bermain dengan boneka, sendok, piring, gelas, teko, sapu, lap. Latihlah berjalan tanpa berpegangan, berjalan mundur, memanjat tangga, menendang bola, melepas celana, mengerti dan melakukan perintah-perintah sederhana (mana bola, pegang ini, masukan itu, ambil itu), menyebutkan nama atau menunjukkan benda-benda.
- Umur 18 – 24 bulan ditambah dengan menanyakan, menyebutkan dan menunjukkan bagian-bagian tubuh (mana mata? hidung? telinga? mulut? Dll), menanyakan gambar atau menyebutkan nama binatang & benda-benda di sekitar rumah, mengajak bicara tentang kegiatan sehari-hari (makan, minum mandi, main, minta dll), latihan menggambar garis-garis, mencuci tangan, memakai celana – baju, bermain melempar bola, melompat.
- Umur 2 – 3 tahun ditambah dengan mengenal dan menyebutkan warna, menggunakan kata sifat (besar-kecil, panas-dingin, tinggi-rendah, banyak-sedikit dll), menyebutkan nama-nama teman, menghitung benda-benda, memakai baju, menyikat gigi, bermain kartu, boneka, masak-masakan, menggambar garis, lingkaran, manusia, latihan berdiri di satu kaki, buang air kecil / besar di toilet.
- Setelah umur 3 tahun selain mengembangkan kemampuan-kemampuan umur sebelumnya, stimulasi juga di arahkan untuk kesiapan bersekolah antara lain: memegang pensil dengan baik, menulis, mengenal huruf dan angka, berhitung sederhana, mengerti perintah sederhana (buang air kecil / besar di toilet), dan kemandirian (ditinggalkan di sekolah), berbagi dengan teman dll. Perangsangan dapat dilakukan di rumah (oleh pengasuh dan keluarga) namun dapat pula di Kelompok Bermain, Taman Kanak-kanak atau sejenisnya.