Author: Dr.dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), Msi.
Memandikan, mengganti popok, menyusui, menyuapi makanan, menggendong, mengajak berjalan-jalan, bermain, menonton TV, di dalam kendaraan, menjelang tidur, atau kapan dan dimanapun Anda dapat berinteraksi dengan balita Anda. Merangsang kecerdasan berbahasa verbal: ajaklah anak bercakap-cakap, bacakan cerita berulang-ulang, rangsang untuk berbicara dan bercerita, menyanyikan lagu anak-anak, Melatih kecerdasan logika matematika: mengelompokkan, menyusun, merangkai dan menghitung mainan, bermain angka, bermain aneka permainan seperti halma, congklak, sempoa, catur, kartu, bermain teka-teki, menyusun puzzle, bermain balok menjadi aneka bentuk bangunan, bermain komputer. Mengembangkan kecerdasan visual-spasial: mengamati gambar/foto, merangkai dan membongkar lego, menggunting, melipat, menggambar, main halma, menyusun puzzle, bermain rumah-rumahan, permainan komputer Melatih kecerdasan…
[quote type=”center”]Lingkar kepala si kecil mencerminkan besarnya volume otak yang ada di dalamnya.[/quote] [dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]S[/dropcap]timulasi dini adalah rangsangan yang dilakukan sejak bayi baru lahir (bahkan sebaiknya sejak janin 6 bulan di dalam kandungan) dilakukan setiap hari, untuk merangsang semua sistem indera (pendengaran, penglihatan, perabaan, pembauan, pengecapan). Selain itu harus pula merangsang gerak kasar dan halus kaki, tangan dan jari-jari, mengajak berkomunikasi, serta merangsang perasaan yang menyenangkan dan pikiran bayi dan balita. Rangsangan yang dilakukan sejak lahir, terus menerus, bervariasi, dengan suasana bermain dan kasih sayang, akan memacu berbagai aspek kecerdasan anak (kecerdasan multipel) yaitu kecerdasan :…
[quote type=”center”]Mengapa perkembangan otak sebelum anak berusia 3 tahun itu penting ?[/quote] [dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]S[/dropcap]el-sel saraf otak balita berkembang sangat pesat. Hal ini dapat diketahui dari penambahan berat otak ataupun lingkar kepala balita. Ketika bayi lahir, beratnya sekitar 25% dari otak orang dewasa. Kemudian pada usia setahun beratnya sudah mencapai 70% usia otak dewasa. Proses perkembangan otak ini berlangsung sangat cepat hingga balita berusia 3 tahun. Setelah ini proses akan berjalan melambat, yakni pada usia sekolah dan usia remaja. Mengingat waktu yang sangat terbatas ini, sebaiknya orangtua memanfaatkannya secara baik, yakni dengan memberikan stimulasi sebanyak-banyaknya sejak dini.…
[quote type=”center”]Stimulasi bermain sejak dini untuk mengembangkan kecerdasan, kreativitas dan perilaku anak[/quote] Stimulasi (rangsang bermain) pada umur 0 – 3 bulan ciptakan rasa nyaman, aman, senang peluk, cium, gusel, ayun Senyum, tatap mata, ajak bicara, tirukan ocehan dan mimik bayi berbagai bunyi, suara, musik gantung benda berwarna, berbunyi meraih, meraba, pegang mainan, angkat kepala gulingkan kanan-kiri, tengkurap-telentang Stimulasi pada umur 3 – 6 bulan Peluk, cium, pandang mata, senyum, bicara, Mencari sumber suara, Bermain cilukba, melihat wajah di cermin Memeluk, mengayun Melihat, meraih, menendang mainan Mengamati benda kecil, benda bergerak Mengambil benda kecil Memegang dgn 2 tangan, makan sendiri…
Selain cukup nutrisi, anak juga butuh pengasuhan yang baik. Bagaimana menstimulasi anak lewat cara yang menyenangkan ? Terdapat beberapa tipe pola pengasuhan orang tua kepada anaknya (parenting style) 1. Otoritatif (demokratik) Penuh kasih sayang, kehangatan kegembiraan: ciptakan rasa nyaman, aman, dilindungi, Peka pada isyarat bayi/anak (minat, keinginan, pendapat): beri contoh (bukan dipaksa), dibantu, didorong, dihargai, dan dikoreksi (bukan ancaman/hukuman) Anak lebih percaya diri, mandiri, kreatif 2. Otoriter (diktator) Melarang, membatasi, tidak didengar minat/pendapat, sering menghukum à abuse Anak kurang inisiatif, kreativitas dan komunikasi 3. Permisif : serba boleh, kurang kendali diri/tanggung jawab 4. Tidak dipedulikan : diterlantarkan, kemampuan anak rendah .…