[quote type=”center”]Masa bayi adalah dua tahun pertama dalam kehidupan anak. Mengapa dua tahun, karena biasanya setelah dua tahun anak sudah lebih mandiri dan telah berhasil menguasai dirinya dengan relatif mandiri. [/quote]
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]R[/dropcap]asanya sudah tidak asing di telinga jika mendengar seorang ibu muda bercerita pada temannya bahwa ia harus mengantarkan anaknya ke sekolah, namun akan mengejutkan kalau kita tahu bahwa anaknya ternyata masih berusia 6 bulan . Di jaman kita (para orang tua sekarang) masih kecil, sekolah biasanya dimulai dari usia 5 tahun yaitu Taman Kanak-kanak, bahkan untuk sebagian orang Sekolah Dasar adalah jenjang pendidikan awalnya. Hanya saja, Beberapa tahun kebelakang ini marak institusi pendidikan prasekolah yang menawarkan berbagai macam program, salah satunya adalah kelas untuk bayi, dimulai dari bayi berusia 6 bulan hingga usia dua tahun. Timbul pertanyaan bagi orangtua, apa sih yang diajarkan sekolah pada bayi yang masih sebegitu kecil? Apakah perlu menyekolahkan bayi?
Masa bayi adalah dua tahun pertama dalam kehidupan anak. Mengapa dua tahun, karena biasanya setelah dua tahun anak sudah lebih mandiri dan telah berhasil menguasai dirinya dengan relatif mandiri. Sehingga dapat dikatakan bahwa setelah ulang tahunnya yang kedua, bayi sudah dapat dikatakan masuk ke masa kanak-kanak awal. Satu tahun pertama dalam kehidupan anak merupakan masa perkembangan yang pesat, baik dalam perkembangan fisik, social maupun emosional. Dari segi fisik diharapkan bayi sudah dapat memenuhi setiap tahap perkembangannya seperti mulai dapat tengkurap pada usia 4-5 bulan, merangkak di usia 8-9 bulan kemudian sudah mulai berjalan di usia 1 tahun dan seterusnya. Di usia ini, bayi juga sudah mulai menampilkan keterampilan bahasanya seperti babbling, pada saat inilah bayi sedang melatih alat-alat bicaranya. Oleh karena itu, penting memberikannya stimulasi dengan mengajaknya berbicara.
Dari sisi sosial, bayi sudah mulai memperlihatkan ketertarikannya terhadap bayi lain, mulai merasa tidak nyaman jika berada di lingkungan atau didekati orang yang tidak ia kenal. Bayi akan merasa nyaman jika berada di dekat orang yang dikenalnya, perasaan nyaman ini membuatnya bebas untuk bereksplorasi dengan lingkungannya. Terdapat sejumlah pola emosional tertentu yang umum pada bayi. Seperti marah, takut, rasa ingin tahu dan juga gembira. Bayi dengan dominasi emosi senang akan berada dalam kondisi yang lebih baik dan memiliki penyesuaian diri yang juga lebih baik.
Oleh karena itu, biasanya sekolah bayi menekankan pada melatih otot-otot kaki untuk mempersiapkan bayi berjalan melalui permainan. Orangtua pun mendapat tips mengenai permainan-permainan apa yang dapat diterapkan di rumah. Sekolah bayi juga biasanya diringi oleh musik ceria yang dapat membangkitkan semangat anak. Oleh karena itu, bayi yang bersekolah selalu didampingi oleh orangtua atau pengasuhnya selain membuat bayi tetap merasa nyaman, ini merupakan juga sarana bagi orangtua dan pengasuh untuk belajar menstimulasi anak.
Sekolah bayi hanyalah salah satu pilihan untuk dapat membantu anak bereksplorasi namun itu bukanlah hal yang utama. Yang terpenting adalah bagaimana stimulasi dan lingkungan yang edukatif yang bisa bayi terima di rumah. Kehidupan bayi berpusat di sekitar rumah, maka di rumahlah diletakkan dasar perilaku dan sikap sosialnya kelak.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menstimulasi bayi di rumah :
- Ajaklah bayi bermain permainan yang melatih motoriknya seperti memanjat tangga untuk melatih visual motornya. Terbukti bahwa latihan akan membawa dampak positif.
- Berilah semangat dan respon positif pada tingkah laku eksploratifnya, hal ini menjadikannya percaya diri dan berani untuk mengeksplorasi dunianya.
- Ajaklah bayi anda ke acara atau tempat dimana ia bisa bertemu orang lain. Kenalkan pula ia pada bayi lain, bayi sudah memiliki minat dan ketertarikan pada bayi lain.
- Sering-seringlah membacakan cerita pada bayi, selain menumbuhkan minat baca, kemampuan bahasanya juga bertambah dengan mendengarkan berbagai macam kosakata baru. Selain itu jangan lupa untuk mengajak bayi anda berbicara.
- Berikanlah mainan-mainan yang menstimulasi indera-inderanya, seperti mainan berwarna-warni, bertekstur, berbagai bentuk dan ukuran. Berikan pula mainan yang merangsangnya untuk bergerak, seperti mengejar bola yang menggelinding.
Oleh karena itu, sekolah bayi bukanlah satu-satunya pilihan untuk menciptakan anak yang sehat dan eksploratif. Bagi bayi sendiri setiap hal yang ia temui setiap harinya adalah pengalaman yang sangat berharga dan dari orangtuanya lah bayi belajar berbagai macam hal.