[pullquote]Dalam iklim pancaroba seperti sekarang ini, banyak orangtua yang dibuat khawatir karena anak-anaknya begitu mudah terkena batuk-pilek. Miss Indonesia 2008, Sandra Angelia, membagi ‘resep’-nya dalam menjaga stamina sang buah hati.[/pullquote]
[dropcap]W[/dropcap]ajahnya sering menemani kita saat menonton tayangan infotainment, Dahsyat, di RCTI. Walaupun baru enam bulan melahirkan, Sandra tetap terlihat langsing dan cantik. “Yah, bekerja di dunia hiburan berarti harus menjaga penampilan, ya… Selain itu juga biar suami senang melihat istrinya tetap terawat. Tapi aku nggak pakai diet, lho. Mungkin karena aku masih menyusui, jadi berat badannya cepat turun. Selain itu memang badan aku tidak cepat gemuk, jadi ditambah olahraga treadmill sedikit saja sudah langsung turun bobotnya,” jelasnya tertawa.
Ibu dari Ryan Sutiono (2 tahun) dan Aaron Sutiono (6 bulan) ini ternyata juga memiliki tip menarik untuk menjaga stamina kedua putranya.
Kehebatan sari daging
Menjaga kesehatan anak sangat penting bagi wanita kelahiran Mei yang menyukai dandanan sederhana ini. Agar kedua putranya tidak cepat sakit, Sandra selalu menerapkan pola makan sehat. “Di rumah aku selalu mengatur menu yang akan dikonsumsi anak dan menjelaskannya pada suster. Maunya hingga mereka melewati masa balita, aku tidak memperkenalkan penyedap (MSG) pada anak. Supaya tidak cepat sakit tenggorokan,” ujar istri dari Andri Sutiono ini.
“Kalau kesehatan anak-anak sudah mulai drop, sering batuk atau pilek, biasanya aku memberikan vitamin dan menyuruh mereka banyak minum. Selain itu, aku juga membuat ramuan khusus yakni sari daging, ini resep dari keluargaku. Daging sapi aku peras sampai keluar airnya, setelah itu aku rebus hingga sari dagingnya mengental. Nah kalau anak-anak sudah malas makan, atau mulai terlihat tidak enak badan, aku minumkan atau campurkan sari daging ke makanan mereka. Puji Tuhan mereka kembali sehat. Aku usahakan kalau anak sakit tidak langsung memberi mereka antibiotik,” tutur Sandra.
Quality time
Ibu muda cantik ini sejak menikah dan memiliki anak mulai mengurangi kesibukannya. Sandra ingin menciptakan waktu yang berkualitas dengan anak dan keluarga. Ia berusaha untuk selalu menyiapkan sarapan atau pakaian untuk anak-anak dan suami. Ia pun jarang mengambil pekerjaan malam karena lebih memprioritaskan keluarga.
“Aku banyak sekali belajar jadi isteri dan ibu. Dulu sewaktu belum ada anak aku kebanjiran pekerjaan, dan kebetulan suami punya usaha sendiri jadi aku pun tinggal menyesuaikan waktu dengan dia, saat dia pulang aku udah di rumah. Sekarang, kalau ada pun, seminggu paling cuma dua kali. Job luar kota pun sudah jarang diambil,” tuturnya. Sandra menyadari bahwa manajemen waktu yang baik adalah bentuk tanggung jawabnya pada suami. Berkat pengaturan waktu yang tepat, Sandra senang karena belum pernah mendapat komplain dari suaminya.
“Setelah punya dua anak, quality time dengan anak dan keluarga menjadi hal yang paling penting. Biasanya kalau tidak ada kerjaan jadi MC atau bintang tamu, aku main dulu dengan anak-anak, baru setelah itu aku pergi kerja,” papar Sandra.
Meluangkan waktu untuk liburan
Agar tidak merasa jenuh, wanita kelahiran Kota Pahlawan, Surabaya, ini paling senang menghabiskan waktu bersama keluarga kecilnya untuk travelling. “Ya nggak harus ke luar negeri sih, liburan ke luar kota atau mudik ke Surabaya pun oke. Aku dan suami memang senang travelling untuk menghilangkan kejenuhan dan ganti suasana. Berhubung anak-anak masih kecil, jadi jadwal liburannya tidak harus menunggu tanggal merah. Kalau suami bisa ambil cuti dan aku tidak ada kerjaan, bisa langsung berangkat. Bulan ini kami rencananya mau liburan beberapa hari di Singapura,” kata sarjana arsitek dari Western Australia University ini mengenai rencana liburan keluarganya.
Liburan dengan dua anak yang masih batita tentunya butuh persiapan yang matang. “Maklum, kedua anakku kan masih kecil, jadi kalau liburan kedua pengasuhnya dibawa. Selain itu, biar tidak ada yang terlupa, aku selalu punya check list barang-barang yang penting dibawa. Untungnya di Singapura kami punya tempat tinggal, jadi beberapa barang sudah tersedia di sana, misalnya alat sterilisasi perlengkapan bayi. Kalau nggak, wah… berapa koper yang harus aku bawa?” ungkapnya dengan gaya kocak.
Stroller hindari encok
Menjadi ibu dari dua anak yang masih butuh perhatian lebih, Sandra merasa harus membawa buah hatinya ke mana pun ia bisa. ”Kalau ada kerjaan biasanya aku lihat dulu lokasinya, kalau tempatnya nyaman untuk kedua anakku baru aku bawa. Makanya kalau pergi bawaanku selalu heboh,” jelas Sandra.
Itu sebabnya ia juga sering membawa stroller karena ia tahu anaknya sangat aktif sehingga kadang harus didudukkan di stroller. “Fungsi stroller buat aku sangat membantu ketika aku capek mengendong. Misalnya kala travelling atau jalan di mal, aku bujuk anakku untuk duduk di stroller. Selain itu, kalau mereka ngantuk juga tinggal tidur saja, kan? Lumayan lah, biar pinggang nggak encok. Apalagi aku hobinya pakai sepatu hak tinggi,” jelas Sandra sambil tertawa dan menutup obrolan kami hari itu.