Anak perempuan tertarik kegiatan anak laki-laki. Apa hal tersebut berpengaruh pada perkembangan jiwanya?
Di mata sang mama, Upik adalah gadis kecil manja, ceria dan aktif. Tapi ia lebih menyukai kegiatan yang umumnya disukai anak laki-laki. Di rumah ia tak suka main boneka, lebih memilih nonton bola bareng abangnya. Di sekolah pun Upik mengambil ekskul taekwondo dan bola basket.
Wajarkah?
Selain Upik di luar sana ada banyak anak perempuan lain yang juga mengikuti kegiatan cowok seperti bermain drum, kegiatan outbound, rafting, atau lainnya. Banyak anak perempuan tertarik pada kegiatan yang terlihat menantang. Ini terbilang wajar karena kegiatan anak laki-laki lebih bervariatif dan lebih membuat mereka tertantang.
Kegiatan-kegiatan tersebut pada dasarnya tidak akan menumbuhkan sifat maskulin pada diri anak perempuan karena sifat maskulin dan feminim itu lebih berkaitan dengan hormon dan bukan pada aktivitas yang dilakukan anak.
Plus minus
Meski anak perempuan menyukai kegiatan yang menantang bukan berarti kegiatan-kegiatan tersebut tak memberi manfaat. Tetap saja kegiatan-kegiatan ini memberi nilai positif, terlebih ketika anak menekuninya secara profesional dan bukan sekedar hobi. Beberapa hal yang akan diperoleh anak dari kegiatan tersebut diantaranya:
- Anak memperoleh kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dirinya secara lebih luas lagi tanpa perlu terkotak-kotak oleh jenis kelamin.
- Anak menjadi lebih percaya diri karena mendapat kesempatan untuk mengekspresikan apa yang ia suka atau ingin dicobanya.
- Secara fisik anak akan menjadi lebih bugar karena aktivitas yang dilakukan anak cowok biasanya lebih bersifat fisik.
Sikap orangtua
Anak dengan banyak kegiatan adalah anak yang aktif. Dengan kegiatan-kegiatan tersebut ia bisa bertemu banyak teman sehingga pergaulan menjadi lebih luas. Demikian pula ketika anak perempuan lebih tertarik menekuni kegiatan yang menantang, secara otomatis teman laki-laki pun akan lebih banyak. Menyikapi kegiatan anak yang menyukai kegiatan tersebut orangtua perlu bersikap:
- Beri kesempatan anak untuk mencoba dan tidak mematahkan semangatnya.
- Berikan apresiasi kepada anak apabila ia berhasil mencapai suatu prestasi.
- Berusaha untuk selalu hadir di setiap momen dimana anak mengambil bagian pada suatu acara/pertandingan.
Meski orangtua perlu mendukung anak yang menggemari kegiatan yang dianggap menantang bukan berarti ia boleh dibiarkan lepas tanpa pantauan. Ada hal-hal yang harus diperhatikan orangtua antara lain:
- Faktor keselamatan dalam mengikuti aktivitas tersebut. Dari awal anak mengikuti kegiatan orangtua harus tahu dimana anak mengikuti kegiatan tersebut, prasarana yang disediakan, dan akses menuju lokasi tersebut.
- Mengawasi pergaulan di dalam aktivitas tersebut. Kegiatan yang menantang akan memungkinkan anak lebih banyak berinteraksi dengan teman lawan jenisnya. Dari sini orangtua harus memberikan batas yang jelas bagaimana anak harus bergaul dengan teman yang berbeda jenis. Orangtua juga harus menjelaskan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anak.
- Selalu mengingatkan anak agar tak mengabaikan tugas-tugas sekolah. Orangtua harus menekankan agar anak selalu memprioritaskan sekolah meskipun ia sangat menyukai kegiatan-kegiatan tersebut.