Author: Vera Itabiliana K. Hadiwidjojo, Psi.
Anak perempuan tertarik kegiatan anak laki-laki. Apa hal tersebut berpengaruh pada perkembangan jiwanya? Di mata sang mama, Upik adalah gadis kecil manja, ceria dan aktif. Tapi ia lebih menyukai kegiatan yang umumnya disukai anak laki-laki. Di rumah ia tak suka main boneka, lebih memilih nonton bola bareng abangnya. Di sekolah pun Upik mengambil ekskul taekwondo dan bola basket. Wajarkah? Selain Upik di luar sana ada banyak anak perempuan lain yang juga mengikuti kegiatan cowok seperti bermain drum, kegiatan outbound, rafting, atau lainnya. Banyak anak perempuan tertarik pada kegiatan yang terlihat menantang. Ini terbilang wajar karena kegiatan anak laki-laki lebih bervariatif…
[pullquote]Bukan sekedar rutinitas makan minum pagi hari, sarapan memiliki kontribusi lain dalam membentuk karakter anak.[/pullquote] Sarapan itu penting. Anak perlu selalu sarapan karena kebiasaan ini akan memberinya energi untuk beraktivitas hingga menjelang jam makan siang tiba. Sarapan tidak hanya bermanfaat dari aspek kesehatan dan gizi namun turut berperan penting dalam membentuk karakter anak sehingga ia siap menghadapi tantangan, tangguh dan berkualitas. Dalam sebuah studi yang dilakukan pusat penelitian University of Sussex di Inggris. pada tahun 2012 menunjukkan bahwa kebiasaan sarapan sehat dapat membantu meningkatkan kemampuan mental anak. Dengan membiasakan sarapan maka kemampuan anak dalam mengerjakan soal dan koordinasi mata tangan…
[quote type=”center”]Ada sekian banyak alasan mengapa ibu bekerja, mulai dari memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga sampai sebagai suatu bentuk aktualisasi diri.[/quote] [dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]A[/dropcap]papun alasannya, sudah tidak aneh lagi bagi seorang ibu untuk berperan ganda, menjadi ibu di rumah sekaligus bekerja di luar rumah. Pro dan kontra fenomena ibu bekerja terus berlanjut. Ada pihak yang mengatakan ibu sebaiknya di rumah agar perkembangan anak lebih baik, tapi ada yang berpendapat bahwa dengan diam di rumah belum menjamin perkembangan anak menjadi lebih baik. Seiring dengan pro kontra ini banyak bermunculan hasil-hasil penelitian baik yang menentang maupun mendukung ibu bekerja. Beberapa…
[quote type=”center”]Agresif tak selamanya negatif. Bilamana orang tua waspada ?[/quote] “Prakk!” Ini sudah mainan kesekian yang menjadi korban agresifitas Anya, usia 3 tahun. Setiap kali marah, dia pasti melempar mainannya dan seringkali sampai hancur. [dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]A[/dropcap]gresifitas merupakan hal yang tidak terhindarkan baik pada anak maupun orang dewasa. Perasaan-perasaan seperti marah atau frustrasi yang sering melatarbelakangi agresifitas merupakan perasaan manusiawi yang tak mungkin dihilangkan. Selama berimbang dengan perasaan positif seperti empati dan lainnya, agresifitas sebenarnya juga bermakna positif dalam kehidupan anak. Dengan adanya agresifitas, anak menjadi terpacu untuk berusaha mencapai keinginannya, memacu ambisi anak dan aktif melakukan aktivitas…
[quote type=”center”]Anda mendapati si kecil asyik berbicara dan tertawa, seolah ada teman di sisinya. Wah, dia punya teman yang kasat mata. Bahaya nggak ya?[/quote] [dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]F[/dropcap]arah merasa bingung kenapa anaknya Andi, yang masih berusia 4 tahun, selalu minta dibuatkan dua bekal makan siang untuk dibawa ke sekolahnya. Tapi, ketika pulang, pasti bekal yang satunya masih utuh. Kalau ditanya, pasti jawabannya sama…bekal satu lagi buat Farrel temannya. Sampai minggu lalu, ketika saya sempat mengantar Andi ke sekolah, saya tanya sama gurunya yang mana sih yang namanya Farrel. Ternyata, menurut gurunya tidak ada yang bernama Farrel!…