[pullquote]Ada beberapa pemeriksaan penting bagi wanita sesuai tahapan usia. Apa saja?[/pullquote]
Usia 20-30 tahun
Pada usia ini, wanita memasuki usia pernikahan dan aktif secara seksual. Berbagai persiapan untuk check up kesehatan premarital mungkin bisa menjadi beberapa pertimbangan, juga beberapa pemeriksan terkait penyakit infeksi dan penyakit keturunan.
- Pemeriksaan untuk hepatitis (hepatitis B dan C).
- Pemeriksan TORCH (toksoplasma, rubella, cytomegalovirus, dan herpes) terutama bila ibu berencana hamil.
- Kadar hemoglobin.
- Pemeriksaan genetik untuk melihat apakah ibu termasuk pembawa gen talasemia (terutama bila di keluarga ada yang mengidap penyakit keturunan tersebut)
- Pemeriksan HIV bagi yang memiliki faktor risiko tinggi
- Pemeriksaan gigi geligi dan kesehatan mata
Usia 30-40 tahun
Pada masa ini ibu sedang aktif berkarir, sebagian ibu hamil dan melahirkan. Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan penyaring untuk penyakit degeneratif terutama setelah usia 35 tahun. Pemeriksaan reproduksi menjadi hal yang juga perlu rutin dilakukan tergantung dari aktivitas seksual dan kontrasepsi yang dipilih. Pada masa ini, organ intim juga rentan terhadap berbagai gangguan dari mulai infeksi saluran kemih, infeksi organ reproduksi, gangguan haid, dan sebagainya. Beberapa pemeriksaan yang perlu:
- Pemeriksaan kesehatan reproduksi termasuk pemeriksaan papsmear untuk mendeteksi dini kanker leher rahim atau ultrasonografi alat reproduksi. Semua ibu yang sudah menikah dianjurkan melakukan pemeriksaan papsmear secara berkala.
- Pemeriksaan medical check up terutama pada usia di atas 35-40 tahun, minimal satu kali: Tekanan darah, kadar hemoglobin, kadar gula darah, kolesterol, fungsi hati, fungsi ginjal.
- Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dapat Anda lakukan secara mandiri
- Pemeriksaan gigi geligi dan kesehatan mata