[quote type=”center”]Anda Sering Sakit? Jangan-jangan Kurang Olahraga![/quote]
Harry, eksekutif muda merasa kini dirinya gampang jatuh sakit. Tahun 2009 lalu saja, pria kelahiran 40 tahun lalu ini terserang flu hingga 6 kali. Apa yang salah ya?
Setelah berkonsultasi dengan dokter, diduga Harry kekurangan oksigen dalam darah. Sehari-hari ayah muda ini memang sangat sibuk. Jam 6.00 ia sudah berada di kendaraannya dalam perjalanan ke kantor, sampai di rumah sudah larut malam. Di akhir pekan, dihabiskan dengan kesibukan bersosialisasi kesana kemari, menghadiri undangan kerabat, dan sebagainya.
“Sepertinya Bapak kurang berolahraga, sehingga asupan oksigen ke dalam darah kurang. Sempatkan berolahraga di sela kesibukan Anda,” saran sang dokter.
Kesibukan memang seringkali melenakan, membuat kita melupakan kaidah-kaidah hidup sehat. Makan dengan menu bergizi seimbang saja belum cukup, tubuh juga perlu latihan dan tentu saja rileks, tidak melulu tegang.
Penelitian membuktikan bahwa kelelahan fisik maupun mental dapat dihindari jika kita mau menyempatkan diri untuk berolahraga di sela-sela kesibukan. Dengan cukup latihan, peredaran darah menjadi lancar.
Eit, jangan berkilah bahwa Anda tak punya waktu untuk itu. Anda bisa menyiasati dengan “mencuri” waktu di sela-sela pekerjaan Anda.
Pilih yang praktis
Gerakan memperlancar peredaran darah tidak harus berupa aktivitas atau olahraga berat. Caranya relatif mudah, lemaskan otot-otot selama 10 menit, setiap 1,5 jam. Lakukan di tengah-tengah pekerjaan Anda, dengan tetap duduk di meja kerja. Kalau memungkinkan, idealnya olahraga dilakukan 30 menit sehari.
Kunci pentingnya adalah keteraturan (baik dalam waktu, maupun durasi). Lakukan yang mudah, misalnya dengan berjalan kaki, naik turun tangga, lari kecil, atau berkebun.
Jika selama ini Anda naik lift, coba yang dua lantai Anda ganti dengan berjalan kaki, atau jika Anda memarkir kendaraan terlalu dekat coba jauhkan sedikit agar Anda lebih banyak jalan kaki.
Untuk melepaskan kepenatan kerja, baik juga melakukan peregangan. Caranya? Regangkan tangan dan jari dengan menarik pangkal telapak tangan ke arah belakang. Gerakkan leher, pangkal lengan dan bahu. Untuk leher hindari gerakan yang terlalu keras (jangan menghentak). Cukup lakukan gerakan perlahan namun teratur.
Jangan lupa jaga kesehatan mata, yang mungkin lelah setelah bekerja seharian di depan komputer. Lakukan peregangan otot mata dengan mengalihkan perhatian ke arah lain yang lebih jauh (kurang lebih 6 meter).
Referensi:
- Brett A.S, MD: Exercise vs revascularization for intermittent claudication. Ebruary 2009. Diunduh dari www.stanford.edu