Mastitis adalah peradangan yang terjadi pada
jaringan payudara. Hal ini terjadi biasanya antara minggu ke dua sampai mingu ke
empat setelah persalinan. Biasanya terjadi karena masuknya bakteri ke payudara
melalui hidung atau tenggorokan bayi atau melalui tangan ibu atau perawat bayi
(baby sitter).
Buruknya hygiene, adanya lecet pada puting susu,
air susu yang terendap sehingga ASI tidak lancar keluar dari payudara,
pemakaian penyangga payudara (bra) yang tidak baik, kurang baiknya pemeliharaan
payudara (pemijatan payudara) merupakan faktor resiko untuk menunjang
terjadinya mastitis.
Secara
klinis akan terlihat payudara membengkak, mengeras, memerah di area payudara, nyeri pada saat disentuh, hangat,
ibu akan merasa demam, sakit kepala, badan terasa lemas, pegal pegal seperti
mau mengalami flu.
Bila hal ini tidak segera diatasi maka dapat
berlanjut seperti abses (terbentuknya benjolan merah berisi cairan berwarna
kuning dan kental) di indonesia dikenal sebagai bisul di daerah tersebut,
pembesararan kelenjar getah bening didaerah
ketiak, keluarnya cairan abses (nanah) dari daerah tersebut (keluar
bukan melalui puting susu).
Tindakan
yang akan diambil biasanya untuk mengurangi bahkan menghilangkan warna
kemerahan tersebut, mengurangi suhu hangat, mengurangi bengkak yang terjadi,
mengobati puting susu yang lecet, memperbaiki posisi mulut bayi saat menyusui,
pemakaian penyangga payudara yang sesuai dan dianjurkan untuk ibu menyusui.
Terapi
yang diberikan biasanya pemberian antibiotika selama 10 (sepuluh) hari, bila
hal ini diberikan sebelum terjadinya abses maka biasanya keluhan diatas akan
berkurang. Bila perlu untuk mengatasi demam dan rasa sakit yang dirasakan dapat
diberikan parasetamol 500mg setiap 4 (empat) jam. Gunakan penyangga payudara
yang baik tidak terlalu kecil untuk payudara, dengan tali yang cukup elastis
untuk menahan payudara tetap tegak. Tetap dilakukan pemberian ASI sesering
mungkin, posisikan bayi pada posisi yang baik untuk menghindari timbulnya lecet
atau luka pada puting susu. Untuk mengurangi rasa nyeri dan bengkak sebelum
menyusui dapat dilakukan kompres dingin.
Bila
sudah terbentuk abses, maka selain tindakan diatas akan dilakukan tindakan
untuk mengeluarkan nanah yang ada, membersihkan daerah abses.
Satu hal yang perlu diingat pemberian ASI tetap
dilakukan walaupun sudah sampai
terbentuk abses.
Biasanya
masalah ini akan ditindaklanjuti 3 (tiga) hari kemudian.
Referensi:
- Master Y; Selected Postpartal Complication. Dalam:
Obstetric Nursing Singapore:
McGraw-Hill International Book Co ; 1995. - Saifuddin BA, Adriansz G, Wiknjosastro GH, Waspodo D (ed).
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal dengan masalah. Dalam: Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal Jakarta : YBPSP ; 2001 - Saifuddin BA,
Winkjosastro GH, Affandi B, Waspodo D (ed). Demam Masa Persalinan. Dalam : Buku Panduan
Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Jakarta : YBPSP ; 2002