Keseharian bersama anak autisme, tentu membuat orang tua perlu memahami banyak hal. Support orang sekitar amatlah dibutuhkan.
Memiliki anak dengan kondisi autisme membutuhkan pendekatan proaktif, termasuk belajar tentang kondisi dan terapinya. Orangtua perlu bekerja sama dengan orang lain yang terlibat dalam perawatan anak (dokter anak, terapis, dan sesama orang tua).
Memahami autisme
Tentu bukan hal mudah saat mengetahui buah hati kita autisme. Anda perlu banyak bertanya dengan dokter, terapisnya atau menghubungi supporting group autisme untuk mendapatkan masukan, dalam menghadapi anak sehari-hari. Memahami kondisi dan mengetahui apa yang diharapkan adalah bagian penting dari membantu anak Anda mengembangkan kemandirian, termasuk informasi tentang hak pendidikannya.
Perawatan terbaik untuk anak autisme adalah pendekatan dan program yang konsisten dan terstruktur. Semua orang yang terlibat harus bekerja sama untuk menetapkan sasaran dalam hal pendidikan, tumbuh kembangnya, dan kesehariannya.
Pendidikan
Mengidentifikasi dan mengelola gejala autisme dan kondisi terkait lainnya. Perilaku dan interaksi dengan keluarga dan teman sebaya, penyesuaian untuk lingkungan yang berbeda, dan keterampilan sosial serta komunikasi. Bekerja sama dengan profesional kesehatan yang terlibat dalam perawatan anak Anda.
Pertumbuhan dan perkembangan yang sehat
Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD/Autism Spectrum Disorder), seperti autisme tidak hanya membutuhkan aktivitas fisik untuk badan yang sehat, tetapi juga perlu membangun kepercayaan diri, dan menjalin persahabatan dengan anak-anak lain. Diskusikan dengan dokter anak Anda untuk mengatur aktivitas fisik yang dapat dikerjakan secara rutin di rumah.
Anak-anak dengan ASD mungkin sangat tertarik dengan gadget, games, komputer, atau media berbasis layar lainnya seperti TV. Jika memungkinkan, jauhkan televisi, video game, dan komputer dari kamar tidur anak, karena akan menyebabkan jam tidur mereka menjadi sedikit. Ini bisa membuat gejala ASD-nya lebih buruk.
Pilah pilih makanan
Anak-anak dengan autisme sering pilah pilih makanan. Mereka membutuhkan waktu lama untuk menyesuaikan diri dengan makanan baru. Kondisi ini kadang membuat orang tua frustrasi. Ini bukan terkait rasa, namun lebih kepada tekstur makanannya, karena mereka sangat sensitif terhadap tekstur. Coba sajikan makanan dengan cara yang berbeda, misalnya memadukan pisang dalam smoothie, dibanding memakan pisang saja.
Jaga diri Anda
Memiliki anak autisme membutuhkan kematangan emosi tersendiri. Anda perlu terus belajar cara mengendalikan emosi, ketakutan, dan kekhawatiran tentang buah hati Anda. Aktivitas sehari-hari mungkin terkadang membuat Anda drop. Risiko depresi atau penyakit yang terkait dengan stres bisa saja muncul.
Lakukan hobi Anda, kunjungi teman, dan refreshing
Berbagi adalah cara terbaik untuk meringankan beban. Jika memungkinkan sejenak refreshing ‘keluar’ dari rutinitas, lakukan apa yang menjadi hobi Anda. Sekadar bertemu sahabat semasa sekolah dulu mungkin akan menyenangkan Anda. Mintalah anggota keluarga untuk menemani anak Anda.
Adanya supporting group juga penting untuk saling berbagi dan meminta saran. Anda tidak akan sendirian, dan akan merasa nyaman karena dapat berbagi dengan sesama orang tua yang memiliki anak autisme.