[pullquote]Bayi menangis pasti ada sebabnya. Oleh karena itu harus dicari apa penyebabnya.[/pullquote]
[dropcap]C[/dropcap]ara bayi berkomunikasi adalah dengan menangis. Tidak jarang tangisan bayi malah membuat kita bingung. Bila bayi menangis dan kita tidak dapat menghiburnya, seringkali membuat kita merasa sedih. Mengapa ia menangis? Mengapa sulit didiamkan?
Lapar
Dalam beberapa kali sehari bayi mempunyai perasaan tidak enak di dalam perutnya, yaitu lapar. Menangis karena lapar umumnya jarang membuat kita cemas, karena hal tersebut sudah dapat diprediksi kapan kira-kira akan berlangsung dan keinginannya dapat kita penuhi. Menangis hebat dapat membuat bayi sangat terganggu, sehingga bayi tidak mau minum meskipun lapar. Bila hal ini terjadi, maka cobalah menenangkan bayi terlebih dahulu.
Kolik
Bayi kadang-kadang menangis dengan keras sekali. Bila hal ini terjadi, mungkin saja bayi mengalami kolik infantil. Pada umur 2 minggu, bayi dapat tiba-tiba menangis dengan hebat terutama pada sore hari atau menjelang malam hari. Keadaan ini dapat terjadi setiap hari (kadang-kadang sampai 3 jam atau lebih). Mengapa sering terjadi dan menangisnya begitu hebat, apa penyebabnya? Tidak diketahui secara pasti. Umumnya keluhan tersebut akan hilang dengan sendirinya pada umur 4 bulan. Mendekap dan meminjat perutnya dengan lembut kadang-kadang dapat membantu menenangkannya. Bila bayi tetap tidak mau berhenti menangis, maka letakkan bayi dengan nyaman di tempat tidurnya dan coba kembali menghiburnya.
Merasa bosan
Beberapa bayi cepat merasa bosan dibanding bayi lain. Kebosanan merupakan suatu perasaan yang tidak menyenangkan bagi bayi yang diutarakan dengan menangis. Bayi senang mendengar bunyi-bunyian atau melihat gerakan-gerakan. Mainan dengan bentuk dan warna yang menarik perhatian atau mengeluarkan suara musik dapat digunakan untuk mengalihkan perasaan bosan. Kita perlu melalukannya dengan waktu yang cukup dan santai. Seringkali malah kita menjadi ’mainan’ yang paling dapat dinikmati dan disenangi si bayi.
Tidak menyenangi keramaian
Beberapa bayi sangat peka terhadap keramaian, sehingga segala sesuatu harus dilakukan dengan lebih tenang. Keadaan terlalu ramai dapat membuat bayi lelah dan menangis. Kadang bayi menangis karena bunyi-bunyian, misalnya suara TV, radio, bahkan suara pintu lemari es dapat mengejutkannya.
Mengalami iritasi
Adakah iritasi pada bayi yang dapat menyebabkan dia menangis, misalnya cuaca terlalu dingin atau terlalu panas, ruam kulit, tidak dapat buang angin (flatus), selimut yang kurang nyaman, dsb. Walaupun demikian, seringkali kita sulit menemukan penyebabnya.
Sakit
Seringkali orangtua dapat merasakan bayinya sedang sakit dengan mendengar tangisannya. Walaupu demikian, tidak jarang perasaan tersebut dianggap sebagai suatu “kekhawatiran berlebihan” oleh orang di sekitarnya. Yang melihat dan paling dapat merasakan sesuatu pada bayinya adalah orangtua (terutama ibu), maka bila ibu merasa perlu untuk membawa bayinya ke dokter untuk diperiksa sebaiknya dilakukan. Apabila ternyata bayi sehat, maka ibu merasa lebih nyaman, sehingga tidak perlu terlalu khawatir lagi dengan tangisan-tangisan berikutnya.
Yang perlu diperhatikan orangtua
Tangisan bayi pada saat orangtua sedang lelah seringkali secara tidak sengaja menimbulkan kemarahan dan rasa putus asa. Rasa marah dan putus asa merupakan tanda ’bahaya’, sehingga keadaan ini harus segera diatasi. Secepatnya menghubungi orang yang dapat dipercayai untuk berbagi perasaan. Apabila tidak ada yang dapat dihubungi, segera letakkan bayi pada tempat tidurnya agar bayi berada dalam posisi aman. Jangan pernah mengambil tindakan pada saat sedang marah.
Bila ada yang mengatakan bahwa bayi akan lebih tenang bila diberikan tambahan susu atau persediaan ASI kurang, sehingga bayi sering menangis. Pendapat ini jangan segera percaya. Tanyakan kepada dokter mengenai kebutuhan nutrisi bayi.