Kruuk..kruk..kruuk..
[dropcap style=”font-size: 60px; color: #83D358;”]S[/dropcap]uatu malam Ny. Tria mendengar suara aneh dari kamar Candra putranya. Ternyata sumbernya dari suara gemeretuk gigi anak semata wayangnya yang berusia 10 tahun yang tengah tidur pulas. Awalnya ia tak terlalu perhatikan, tetapi kok sepertinya makin sering. Ada apa ya?
Apa itu bruxism?
Bruxism clenching teeth (grinding teeth), dalam bahasa sehari-hari disebut mengerat, yakni menggesek-gesekkan gigi geligi rahang atas dan bawah dengan sangat kuat hingga terdengar bunyi gemeretuk cukup keras. Bruxism terjadi dalam keadaan tidak sadar, biasanya waktu tidur malam hari. Pada beberapa orang dapat terjadi sepanjang hari, dan tidak hanya menggesek antara gigi saja, tapi bisa dengan pensil atau benda-benda lain. Bruxism bisa terjadi pada orang dewasa maupun anak-anak. Yang membedakan keduanya adalah terletak pada penyebab serta akibat yang ditimbulkannya.
Apakah penyebab Bruxism?
Pada anak-anak, bruxism biasanya terjadi akibat rasa tidak nyaman atau rasa sakit pada saat menderita flu, infeksi telinga karena reaksi alergi terhadap sesuatu.
Pada orang dewasa penyebab utamanya adalah masalah emosi, sperti stress kecemasan, kemarahan, frustrasi dan lain-lain. Orang yang agresif dan kompetitif lebih besar risikonya terserang bruxism. Salah tidur atau posisi tidur yang kurang baik juga bisa mencetuskan bruxism. Alkohol dan obat-obatan bisa memperparah bruxism pada seseorang.
Apa akibat Bruxism?
Pada waktu terjadi bruxism, tekanan kunyah pada gigi geligi amatlah besar, bisa mencapai lebih dari dua kali hingga enam kali dari tekanan kunyah normal. Akibatnya, dapat terjadi kerusakan baik pada gigi maupun sendi rahang. Permukaan gigi menjadi rata karena ausnya tonjol-tonjol gigi akibat gesekan yang kuat. Selain menyebabkan tampilan gigi menjadi buruk, gigi menjadi sensitif karena terbukanya lapisan dentin gigi.
Kerusakan juga terjadi pada jaringan penyangga gigi, seperti tulang alveolar (tulang tempat tumbuhnya gigi) serta jaringan periodontal (jaringan pengikat gigi pada tulang), yaitu terjadi radang yang menimbulkan rasa sakit dan kerusakan jaringan yang parah. Kerusakan pada sendi menimbulkan nyeri dan kesulitan menggerakkan rahang. Rasa sakit yang ditimbulkan bruxism dapat berupa sakit kepala, telinga dan leher, juga otot-otot wajah terutama terasa pada waktu bangun tidur.
Bagaimana penanggulangannya?
Penanggulangan Bruxism sebaiknya secara terpadu, yaitu penanggulangan pada masalah gigi dan pada masalah psikologis
Pada masalah gigi, akan dilakukan perbaikan pada gigi dan jaringan penyangganya agar kondisinya kembali normal. Untuk sendi rahang, yang dilakukan adalah perbaikan dan pencegahan agar kerusakannya tidak bertambah parah. Biasanya pasien akan diberi Mouthguard (alat yang bentuknya seperti sendok cetak rahang yang terbuat dari bahan seperti karet), dipakaikan pada rahang atas dan bawah pada waktu tidur untuk mengurangi tekanan pada waktu terjadi gesekan.
Perawatan tersebut dibarengi dengan terapi psikologis untuk mengatasi gangguan emosional yang menjadi masalah utama terjadinya bruxism.
Penanggulangan bruxism pada anak-anak adalah menghilangkan rasa sakit dan tidak nyaman penyebab bruxism sesegera mungkin, karena dengan begitu bruxism akan hilang dengan sendirinya, dan biasanya belum menimbulkan berbagai kerusakan seperti yang terjadi pada orang dewasa.
Referensi :
- An Overview of Bruxism and Its Management by Ronald Attanasio, DDS, in Dental Clinics ofNorth America 1977, volume 41, pages 229-241
- Grinding Down by D. Blore in Nursing Time 1995, volume 91, issue 26, pages 46-47
- Treatment Approaches to Bruxism by Thomas, B.A, Blount, B.W, Krumholz, T.S, in American Family Physician May 1994, 49 (7), pages 167-221