[pullquote]Persalinan melalui bedah sesario seringkali menyisakan pekerjaan rumah berupa perawatan bekas jahitan. Luka tak kunjung kering atau bahkan meninggalkan nyeri.[/pullquote]
[dropcap]I[/dropcap]ni sudah ketiga kalinya Bonita (30) mengunjungi dokter kandungannya, artinya sudah tiga kali pula terjadi infeksi pada luka bekas operasi bedah sesar yang ia jalani sebulan lalu.
Proses penyembuhan luka termasuk luka operasi seksio cesarea (SC) pada prinsipnya sama saja yaitu meliputi proses peradangan (karena riwayat disayat pisau operasi sebelumnya), terbentuknya jaringan perekat baru, serta proses pematangannya yang disebut dengan proses inflamasi-proliferasi-remodelling. Ada juga yang membaginya menjadi empat fase termasuk fase hemostasis sebagai fase pertama yaitu ketika perdarahan terhenti dan proses penyembuhan.
Pada beberapa kasus, proses penyembuhan luka bisa tidak berjalan mulus. Misalnya, proses proliferasi terjadi berlebihan sehingga terbentuk bekas luka/skar yang menonjol disebut skar hipertrofi. pada akhirnya skar ini bisa membentuk keloid yang keras membentuk benjolan sekitar luka.
Sebaliknya, proses proliferasi yang kurang baik dapat pula menyebabkan bekas luka yang bewarna putih dan mengerut. Fase inflamasi merupakan bagian penting yang memengaruhi bagaimana bentuk skar kelak.
Faktor penentu penyembuhan luka SC
- Kadar oksigen untuk perbaikan jaringan. Ibu yang anemia selama kehamilan dan persalinan alias kekurangan darah dapat mengalami penyembuhan luka yang lebih lama karena kurangnya pasokan oksigen ke area luka. Itu sebabnya disarankan untuk tidak menggunakan perban terlalu rapat. Saat ini teknik penyembuhan terbuka lebih disukai untuk memastikan sirkulasi luka baik.
- Infeksi. Adanya infeksi memperlambat penyembuhan karena peradangan menjadi lebih berat
- Adanya benda asing. Misalnya bekuan darah yang berlebihan di sela-sela jahitan atau di bagian dalam luka dapat menyebabkan penyembuhan terhambat
Sedangkan faktor lain bisa menentukan proses penyembuhan luka menjadi lebih lama seperti usia, hormon, faktor stres fisik dan psikologis, adanya kerusakan jaringan berlebihan, penyakit tertentu yang mempengaruhi daya tahan tubuh (diabetes, sakit kuning, obesitas), obat-obatan tertentu, kurang gizi, dan merokok/minum alkohol.
Tip cepat sembuh setelah SC
- Janganlah berdiam diri terus di atas tempat tidur. Mulai kembali beraktifitas secara bertahap begitu dokter mengijinkan (biasanya dalam 24 jam pertama). Mobilisasi ini akan melancarkan peredaran darah dan tubuh menjadi lebih segar. Aktifitas awalnya seputar tempat tidur, tanpa banyak menggerakan area perut.
- Nyeri menjadi hal wajar, untuk menguranginya mungkin Anda perlu obat anti nyeri. Untuk membantu, sangga perut dengan tangan atau gunakan semacam gurita atau tekan dengan bantal untuk mengurangi nyeri terutama saat bangun dari tempat tidur, bila terbatuk atau mengejan.
- Minum air yang banyak.
- Konsumsi makanan tinggi serat agar terhindar dari sembelit.
- Gunakan pakaian yang ringan dan longgar dan pakaian dalam dari bahan katun yang menyerap keringat.
- Biasanya perban akan dibuka pada hari kedua pascaoperasi, selanjutnya luka dibiarkan terbuka agar lebih cepat sembuh. Rawat luka sesuai dengan saran dokter dan awasi tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, nyeri yang berlebihan, atau ada produksi cairan.
- Mandi seperti biasa, bersihkan luka dan keringkan dengan handuk lembut. Sebaiknya ditepuk-tepuk dan jangan digosok untuk mengurangi gesekan pada luka.
- Setelah pulang dari rumah sakit, dalam minggu-minggu pertama sebaiknya hindari pekerjaan yang menyebabkan ketegangan di area perut seperti mengangkat benda berat. Umumnya rasa tidak nyaman masih bisa terasa sampai enam minggu setelah operasi. Kadang beberapa ibu mengeluhkan kebas (tidak ada rasa/kesemutan) di area luka beberapa minggu hingga bulan setelah operasi namun perlahan rasa tersebut akan hilang.
Referensi
- Guo, S, DiPietro, LA. Factors Affecting wound healing. J Dent Res, 2010, 89(3): 219-229
- Romo T, Al moutran H, Person JM, Yalamanchili H, et al. Skin wound healing. June 20, 2012. Available dalam www.emedicine.medscape.com
- www.mayoclinic.com