[pullquote]Kecerdasan bahasa merupakan satu poin penting dalam tumbuh kembang seorang anak. Masalahnya, ini sering luput dari perhatian. Jadi, kapan kita patut waspada, dan mencari bantuan ahli?[/pullquote]
[dropcap]A[/dropcap]da beberapa catatan penting untuk mengetahui adanya masalah dalam perkembangan berbahasa si kecil. Anda perlu waspada jika menemukan, ‘tanda bahaya’ berikut ini.
Red Flags for Speech Problem (ASHA-edition 2000)
- 0 – 3 bulan: tidak mendengarkan suara atau tidak membuat suara yang berulang.
- 4 – 6 bulan: tidak menyadari adanya suara yang nyaring atau berisik (tidak menengok ke arah sumber bunyi), misalnya suara pengering rambut. atau suara orangtua saat mengajak berbicara.
- 7 – 12 Bulan: tidak mengoceh babbling. Misalnya: /tata, upup, bibibibi, ma, mamamama/ dan tidak mengucapkan satu atau dua kata, walaupun tidak jelas. Tidak berespons saat namanya dipanggil.
- 1 – 2 Tahun: tidak menggunakan satu atau dua kata pertanyaan misalnya /mana kakak?/, menggunakan dua kata secara bersamaan misalnya /baju kakak/ atau tidak mendengarkan cerita sederhana atau lagu.
- 2 – 3 Tahun: tidak mempunyai perbendaharaan kata-kata yang cukup atau tidak menggunakan dua sampai tiga kata menjadi kalimat untuk menanyakan sesuatu. Tidak mengerti perbedaan makna, misalnya /pergi/ dan /stop/ atau tidak bisa mengikuti dua instruksi misalnya /ambil bukunya dan taruh di atas meja./ Tidak menyadari di sekeliling, misalnya bunyi bel pintu.
- 3 – 4 Tahun: tidak mendengar ketika dipanggil dari ruangan yang berbeda, atau tidak memahami pertanyaan sederhana /siapa?/, /apa?/, dan /dimana?/ Tidak bisa dipahami oleh orang lain (di luar lingkungan keluarga inti).
Jika anak tidak bisa mencapai keterampilan di bawah ini sesuai dengan usia perkembangannya, kita sebagai orangtua patut waspada:
1. Usia 7 bulan banyak anak mulai mampu:
- Menengok ketika namanya dipanggil.
- Tersenyum pada orang lain.
- Memberikan respon suara dari suara yang didengar.
- Menyukai permainan sosial, misalnya cilukba.
2. Usia 1 tahun anak sudah mulai mampu:
- Menggunakan gestur sederhana (misalnya da-da).
- Membuat suara misalnya /ma/, /da/
- Mengikuti gerakan saat bermain (mengikuti bertepuk tangan).
- Merespon ketika mendengar /tidak/
3. Usia 18 bulan anak mulai mampu:
- Bermain pura-pura yang sederhana misalnya bicara ditelepon.
- Menunjuk pada benda yang disukai.
- Melihat ke arah benda yang ditunjuk oleh orang lain.
- Menggunakan beberapa kata tunggal tanpa dibantu.
4. Usia 2 tahun anak mulai mampu:
- Mengujarkan dua sampai empat kata.
- Mengikuti instruksi sederhana.
- Menunjukkan minat pada anak-anak lain.
5. Usia 3 tahun anak mulai mampu:
- Menunjukan kasih sayang pada teman bermain.
- Menggunakan empat sampai lima kata dalam kalimat.
- Meniru orang dewasa dan teman bermain.
6. Usia 4 tahun anak mulai mampu:
- Menggunakan lima sampai enam kata dalam kalimat.
- Mengikuti tiga instruksi secara langsung (pakai baju, lalu sisir rambut dan cuci muka).
- Bekerjasama dengan anak-anak lainnya.